Fadli Baca Puisi di Deklarasi Garbi: Jangan Menangkan Boneka Pendusta

3 Maret 2019 13:53 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa tokoh di acara Deklarasi Garbi di Epiwalk, Jakarta Selatan. Foto: Fachrul irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa tokoh di acara Deklarasi Garbi di Epiwalk, Jakarta Selatan. Foto: Fachrul irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Waketum Gerindra Fadli Zon menghadiri deklarasi organisasi masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Jakarta. Dalam acara tersebut, Fadli yang mengenakan kemeja hitam diminta untuk membacakan puisi.
ADVERTISEMENT
Fadli kemudian membacakan puisi yang berjudul Arah Baru. Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, puisi tersebut dibuat secara spontan beberapa jam sebelum acara dimulai.
“Selamat kepada Garbi DKI dan juga seluruh panitia yang menyelenggarakan acara ini. Puisi saya, saya tulis tadi secara spontan judulnya Arah Baru,” kata Fadli dalam acara deklarasi di Epiwalk, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (3/3).
Berikut isi puisi Fadli Zon:
Arah Baru
Ketika kau tersesat dan ragu,
Kau harus mengingat di simpang mana kau keliru,
Ketika ujung perjalanan ternyata buntu, kau harus mencari arah baru,
Arah baru Indonesia harusnya menuju cita-cita perjuangan pendiri bangsa bukan meletakkan batu pertama penjajahan global neo kolonial,
Arah baru Indonesia harusnya memikirkan rakyat bekerja dan sejahtera, bukan mencetak buruh asing berlaga dan rakyat menjadi budak di tiang-tiang beton mangkrak,
Suasana Deklarasi Garbi di Epiwalk, Jakarta Selatan. Foto: Fachrul irwinsyah/kumparan
Arah baru Indonesia harusnya menempatkan kekayaan alam sumber kemakmuran, bukan awal penderitaan. Rakyat digusur makelar kekuasaan,
ADVERTISEMENT
Arah baru Indonesia harusnya hukum sebagai panglima keadilan, bukan alat teror penguasa mengukuhkan penindasan,
Arah baru Indonesia harusnya memenangkan pemimpin jujur cerdas dan amanah bukan memuja boneka pendusta, dungu dan pongah,
Ketika kau tahu jalan makin berliku, hanya keyakinan dan iman menjadi pedoman. Mari bergandeng tangan mengolah perubahan, kobarkan perlawanan, tumbangkan kedzoliman.
Allahuakbar!