Fadli: BUMN Ibarat Sapi Perah, Hanya Diisi Orang yang Menangkan Jokowi

30 April 2018 15:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta pihak berwenang untuk mengusut rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PLN Sofyan Basir. Fadli juga mengkritik Kementerian BUMN yang ibarat sapi perah dan diisi oleh orang-orang yang punya kedekatan dengan Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
"Kalau ini menyangkut sebuah pelanggaran terhadap hukum, tentu harus digali dan diperdalam sesuai dengan mekanisme yang ada. Karena kalau misalnya ini kan BUMN, milik negara dan rakyat, jadi enggak bisa BUMN itu diatur sepenuhnya seperti korporasi biasa," kata Fadi di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/4)
"BUMN harus transparan termasuk segala sesuatu yang terkait dengan usahanya, juga harus transparan dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," lanjutnya.
Bagi Fadli, BUMN selama ini diibaratkan sebagai sapi perah. Sebab, banyak posisi di BUMN hanya dijabat oleh pihak-pihak yang turut berjasa dalam pemenangan Jokowi pada pilpres 2014 lalu.
Rini Soemarno dan Sofyan Basir (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan, Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rini Soemarno dan Sofyan Basir (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan, Nicha Muslimawati/kumparan)
"Selama ini kesannya BUMN seperti sapi perahan saja dan diisi oleh orang orang yang dianggap berjasa pada pemenangan presiden. Jadi saya kira ini harus dihentikanlah cara-cara seperti ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sampai di situ, Fadli mendukung adanya pemanggilan untuk Rini oleh komisi terkait agar bisa mempertanggungjawabkan rekaman percapakannya tersebut. Pemanggilan itu akan dilakukan setelah masa reses berakhir.
"Seharunya perlu karena ini kan terkait langsung dan tidak bisa diwakilkan. Tinggal nanti kita berbicara dengan rekan-rekan fraksi. Cuma ini kan di masa reses. Jadi nanti kita akan bicarakan gitu," pungkasnya.