Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fadli Zon Akan Ajukan Reog Ponorogo-Kebaya Warisan Budaya Tak Benda ke Unesco
23 November 2024 22:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan akan mengajukan tiga warisan budaya tak benda ke Unesco yakni reog Ponorogo, kebaya, dan kolintang.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Fadli Zon saat membuka Indonesia Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Sabtu (23/11) malam.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi, dalam 1-2 minggu lagi kita juga akan mendaftarkan tiga warisan budaya tak benda kita yaitu reog Ponorogo, kebaya, dan kolintang," kata Fadli Zon.
Fadli Zon mengatakan saat ini Indonesia telah mencatatkan 13 warisan budaya tak benda yang diakui Unesco.
"Mulai dari wayang, keris, batik, pantun, noken, tari Bali, saman, kemudian ada gamelan, angklung, dan yang terakhir adalah jamu," katanya.
"Ini akan menambah dari 13 menjadi 16," bebernya.
Jumlah ini menurut Fadli Zon belum seberapa dibanding kekayaan budaya Indonesia. Tercatat di Kementerian Kebudayaan kekayaan budaya Indonesia berupa cagar budaya peringkat nasional jumlahnya 228.
ADVERTISEMENT
"Sedangkan, warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan di level nasional, jumlahnya 2.213 karya budaya atau warisan budaya tak benda," bebernya.
Fadli Zon mengaku bersyukur setelah 79 tahun Indonesia merdeka kini Indonesia memiliki Kementerian Kebudayaan yang berdiri secara independen.
Pengakuan Unesco tentang berbagai warisan budaya Indonesia bukan sekadar untuk pengakuan internasional tetapi paling penting menurut Fadli Zon adalah memperkuat identitas nasional, melestarikan keragaman budaya, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui warisan budaya yang dikelola dengan baik.
"Jadi, Bapak-bapak dan Ibu-ibu hadirin sekalian, kita melihat bahwa Indonesia ke depan harus menjadi ibukota kebudayaan dunia," pungkasnya.