Fadli Zon Akan Libatkan Swasta untuk Lanjutkan Penelitian Situs Gunung Padang

5 Mei 2025 14:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kiri) dan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha (kanan) usai menghadiri pembukaan Dana Indonesia di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kiri) dan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha (kanan) usai menghadiri pembukaan Dana Indonesia di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Penelitian Situs Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan kembali dilakukan. Sebelumnya, penelitian ini sempat berhenti pada tahun 2014 karena keterbatasan dana dan pergantian pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan, penelitian Situs Gunung Padang kali ini akan melibatkan pihak swasta dan masyarakat luar dalam pendanaannya atau yang dikenal dengan istilah Public-Private Partnership (PPP). Total anggaran yang diperlukan untuk penelitian ini masih dikaji.
"Masih dikaji, tentu masih dikaji (anggarannya). Sambil jalan tentu bekerja sama terutama dengan para geologi dan kita juga nanti skemanya juga Public-Private Partnership juga. Kita mengundang juga masyarakat untuk terutama para pengusaha yang peduli dan untuk sama-sama kita memajukan kebudayaan kita," kata Fadli Zon kepada wartawan di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Senin (5/5).
Fadli telah mengundang enam orang ahli dari bidang geologi dan arkeologi untuk memberikan pandangan mereka terhadap Situs Gunung Padang.
ADVERTISEMENT
Di antaranya arkeolog Junus Satrio Atmodjo; Dr Taqyuddin dari Departemen Geografi UI; ahli geologi gunung api Prof. Ris. Dr. Sutikno Bronto; ahli geologi gempa bumi BRIN Prof. Dr. Danny Hilman Natawidjaja; peneliti Balai Arkeologi Bandung Dr. Lutfi Yondri; dan arkeolog Dr. Ali Akbar.
Penampakan Situs Gunung Padang, Cianjur, Kamis (9/1/12025). Foto: kumparan
Rencananya, Fadli Zon mengundang kembali mereka untuk menentukan tahap awal proses pemugaran.
“Ya, baru pembicaraan. Kan kajian-kajiannya sudah ada. Kemarin kan kita sudah kita saksikan juga kita undang nih para ahli-ahli Gunung Padang tuh ada enam orang. Tentu kita akan undang kembali nanti timnya. Sejauh ini baru bicara-bicara informal bagaimana prosedurnya dari tim ini. Mungkin dibentuklah semacam tim untuk kajian mengarah kepada pemugaran,” jelasnya.

Peneliti Menemukan Bebatuan yang Lebih Tua dari Piramida Mesir-Dibuat oleh Manusia

Dari hasil kajian terakhir yang dilakukan oleh enam orang ahli, ditemukan bahwa Gunung Padang memiliki piramida yang lebih tua dari Piramida di Mesir. Hal ini diketahui dari bebatuan yang terdapat di dalam Gunung Padang.
ADVERTISEMENT
Arkeolog Universitas Indonesia (UI) Dr. Ali Akbar menerangkan keberadaan situs yang lebih tua dari Piramida di Mesir diketahui dari riset penggalian bukit di Gunung Padang pada Tahun 2014.
Menurutnya bebatuan yang berada di permukaan Gunung Padang memang diperkirakan berasal dari 500 sebelum masehi (SM) yang artinya lebih muda dari usia Piramida di Mesir, tapi setelah dilakukan riset lebih dalam ternyata terdapat yang usianya lebih tua di Gunung Padang dan di dalam permukaan tanah.
Sementara itu, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Denny Hilman Natawidjaja mengungkapkan, puncak Situs Gunung Padang merupakan buatan tangan manusia. Bukan dari proses alamiah seperti erosi ataupun longsor.
Dia mengatakan, hasil penelitian ini dibuktikan melalui bebatuan kolom di Situs Gunung Padang yang disusun secara beraturan.
ADVERTISEMENT