Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Fadli Zon Beberkan Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia
6 Mei 2025 23:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan penulisan ulang sejarah Indonesia melibatkan lebih dari 100 orang sejarawan yang dipimpin oleh Guru Besar Ilmu Sejarah di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Susanto Zuhdi.
ADVERTISEMENT
“Kita melibatkan hampir 100 lebih ya kayaknya sejarawan, dipimpin oleh Prof. Susanto Zuhdi, sejarawan senior dari Universitas Indonesia,” kata Fadli saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (6/5) malam.
Fadli mengatakan, penulisan ulang sejarah ini akan diterbitkan dalam versi cetak secara berjilid-jilid yang mencakup berbagai lini masa mulai dari pra-sejarah hingga sejarah masa kini termasuk peristiwa politik negeri.
“Yang era prasejarah sampai yang era misalnya perjuangan kemerdekaan dan sampai yang sekarang gitu kontemporer. Ya tentu saja. Ya tentu saja (peristiwa politik)" ujar dia.
Adapun mekanismenya, penulisan ulang sejarah ini tidak dimulai dari nol. Namun melanjutkan dan melengkapi sejarah Indonesia yang sudah ada.
“Jadi kita akan berangkat tentu dari apa yang sudah ditulis dan kita melakukan update, penambahan-penambahan, data dan sebagainya,” kata Fadli.
ADVERTISEMENT
“Ini pokoknya, ini harus menjadi semacam hadiah dalam rangka 80 tahun Indonesia Merdeka. Kita harus ada satu formal histori, official history,” tuturnya.
Fadli menargetkan buku sejarah hasil revisi ini dapat rampung pada Agustus atau September, sehingga dapat segera didistribusikan ke sekolah-sekolah.
Ini bukan pertama kali pemerintah melakukan penulisan sejarah, Sejarah Nasional Indonesia ditulis pada tahun 1984. Yang kemudian, ditambahkan dalam sebuah buku berjudul ‘Indonesia Dalam Arus Sejarah’ pada tahun 2012. Sudah tiga belas tahun berlalu, sejak sejarah mengenai Indonesia direvisi.