Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fadli Zon Bicara Palestina di Parlemen Eropa: Barat Akan Kehilangan Kompas Moral
26 November 2023 7:23 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon menghadiri pertemuan dialog the 3rd Inter-Regional European Parliament (EP) - ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Strasbourg, Prancis pada akhir November 2023.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Fadli Zon sebagai Ketua Delegasi menyampaikan statement awal bahwa Barat dan siapa pun yang mendukung kekejaman Israel di Gaza akan kehilangan kompas moral.
"Bahkan praktik yang dilakukan Israel sekarang ini adalah praktik NAZI di era modern," kata Fadli lewat keterangannya, Minggu (26/11).
Fadli Zon menyinggung keadaan di Gaza yang sangat mengkhawatirkan. Setidaknya ada 14 ribu masyarakat Palestina meninggal dunia karena serangan brutal Israel.
"Satu anak-anak meninggal setiap 5 menit. Belum lagi serangan kepada tempat ibadah dan rumah sakit, termasuk rumah sakit Indonesia. Hal ini tidak dapat diterima dan merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat luar biasa," jelas.
Fadli juga mengingatkan kembali bahwa rakyat Palestina mengalami kekurangan akses terhadap makanan, air, listrik, dan juga pemadaman komunikasi di tengah tragedi kemanusiaan yang mengerikan ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, standar ganda dan mental kolonialisme negara-negara yang berdiri bersama Israel turut disoroti oleh Fadli.
"Mentalitas kolonial masih banyak tersisa terutama dengan standar ganda dan kemunafikan dari Barat. Meskipun ada bukti nyata mengenai kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, sangat disayangkan dan berbahaya bahwa standar ganda dan perilaku kolonialisme masih ada di abad ke-21. Ini dapat membuat mereka kehilangan pedoman moral (moral compass)," jelasnya.
Fadli Dukung Genjatan Senjata
Fadli mendukung terwujudnya genjatan senjata. Menurutnya, ini memberi ruang terhadap bantuan kemanusiaan masuk ke Palestina.
"Meskipun gencatan senjata sementara selama 4 hari perlu disambut baik, komunitas internasional, termasuk Uni Eropa harus tetap memperhatikan keadaan di Gaza, dan menuntut akuntabilitas Israel. Kita perlu menyambut baik langkah gencatan senjata 4 hari ini, khususnya untuk bantuan kemanusiaan, tapi harus ada solusi permanen agar tercipta perdamaian di kawasan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Politikus Gerindra ini juga mendesak Uni Eropa untuk menekan Israel dalam kejahatan perangnya. Dia juga mendorong terjadinya gencatan senjata permanen untuk menghindari genosida terhadap warga Gaza.
"Akuntabilitas merupakan elemen yang krusial dalam tragedi kemanusiaan di Gaza. Penting untuk Uni Eropa menekan Israel untuk menghentikan pembunuhan terhadap warga Palestina, mendorong gencatan senjata secara permanen, dan menggalang upaya untuk mendorong ICC menyelidiki Israel atas genosida terhadap rakyat Palestina," tandasnya