Fadli Zon: Erick Thohir Setengah Memaksa Jadi Ketua Timses Jokowi

7 September 2018 22:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menjawab pertanyaan wartawan di Seminar Nasional 'Paradoks Indonesia' di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (1/9,2018). (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menjawab pertanyaan wartawan di Seminar Nasional 'Paradoks Indonesia' di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (1/9,2018). (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Waketum Gerindra Fadli Zon mengklaim Erick Thohir tidak sepenuhnya bersedia menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja. Dia menuding ada yang memaksa Erick agar mau ikut ke dalam tim pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Menurut Fadli, Erick sebenarnya ingin beristirahat selepas menjadi Ketua Penyelenggara Asian Games 2018.
"Saya dengar dia sebenarnya tidak terlalu happy karena dia baru sejak habis (Asian Games), mungkin capai atau apa gitu. Itu yang saya dengar. Jadi agak setengah memaksa juga katanya,” kata Fadli di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (7/9).
Namun, Fadli tidak ambil pusing dengan penunjukan Erick Thohir sebagai ketua timses Jokowi-Ma'ruf. Apalagi, taipan yang juga menjabat sebagai Presiden F.C. Internazionale Milano punya kedekatan dengan Sandiaga Uno.
“Erick Thohir bagus, baik, apalagi dia sahabat sama Pak Sandiaga Uno. Mudah-mudahan menguntungkan," ujar Fadli.
Presiden Jokowi mengumumkan nama Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional di Posko Cemara, Jumat (7/9/18). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi mengumumkan nama Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional di Posko Cemara, Jumat (7/9/18). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Terkait kemampuan Erick sebagai Ketua TKN, Fadli menilai pemilik Mahaka Group tersebut tidak memiliki pengalaman politik. “Ya kita lihat aja kan. Kan beliau ahli di bidang bisnis belum tentu ahli di bidang poltik,” kata Fadli.
ADVERTISEMENT
Lagi pula, tambah Fadli, yang akan bertarung adalah calon presiden dan calon wakil presiden. Maka itu siapa pun yang menjadi ketua tim kampanye bukan masalah.
“Yang bertanding presiden dan wakil presiden Pak Prabowo vs Pak Jokowi, Pak Kiai Ma’ruf Amin vs Pak Sandiaga Uno. Tim sukses ini cuma supporting bukan pemain, ini cuma penyedia satu usaha untuk mendorong ini. Yang bertanding bukan tim sukses yang bertanding kandidat,” kata Fadli.