Fadli Zon Heran IMF Disambut Bak Raja Padahal Memicu Krisis 1998

27 Februari 2018 16:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kedatangan Direktur Pelaksana International Monetery Fund (IMF) Christine Lagarde ke Indonesia mendapat kritikan dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
ADVERTISEMENT
Fadli menyindir Presiden Joko Widodo yang terlalu berlebihan menyambut dan menjamu kedatangan IMF tersebut. Padahal, menurut Fadli, IMF adalah dalang dari krisis dan kerusuhan yang terjadi pada Mei 1998.
“IMF ini kok dibuat seperti kedatangan raja. Padahal IMF ini adalah institusi yang menghancurkan negara kita 20 yang lalu,” kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/2).
Menurut Fadli, kebijakan IMF ketika itu merusak sendi-sendi perekonomian bangsa. IMF, kata Fadli, dengan sengaja menekan pemerintahan Indonesia untuk mencabut subsidi yang memicu kerusuhan Mei 1998.
Selain di Indonesia, IMF juga mempraktikkan hal yang sama di negara-negara Amerika Selatan. Dan menyebabkan krisis di berbagai belahan negara di dunia. Dengan demikian, ia heran mengapa rezim Jokowi memuji-muji IMF bak pahlawan kesiangan.
ADVERTISEMENT
“Karena IMF itu kan agendanya adalah liberalisasi dan waktu kerusuhan Mei 98 itu sebetulnya kerusuhan yang di-trigger oleh IMF. Karena IMF itu selalu meminta cabut subsidi dan ketika itu tanggal 4 Mei 98, IMF juga menekan supaya ada cabut subsidi sehingga harga bensin, harga minyak tanah saat itu sampai naik 71 persen,” terangnya.
“Jadi banyak kajian, saya termasuk yang ikut mengkaji secara akademik bahwa IMF ini biang kerok dari berbagai macam krisis yang terjadi di dunia. Kok sekarang di era pemerintahan Jokowi IMF malah diberikan satu karpet merah,” pungkasnya.