Fadli Zon: Jokowi Telan Ludah Sendiri Jika Menteri Rangkap Jabatan

22 Desember 2017 17:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon  (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto kini resmi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto, dalam Munaslub yang digelar pada Rabu (21/12).
ADVERTISEMENT
Dengan jabatan barunya di dunia politik, muncul desakan agar Presiden Joko Widodo segera mereshuffle Airlangga. Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan keputusan untuk reshuffle kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden.
"Tapi memang kan ada beberapa menteri yang akan ikut dalam pilkada, ada yang misalnya jadi ketua umum partai politik. Apakah merangkap atau tidak kita lihat saja langkahnya Presiden sperti apa, karena usernya kan presiden," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
Airlangga Hartarto (Foto: Fanny Wardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Airlangga Hartarto (Foto: Fanny Wardhani/kumparan)
Fadli kemudian mengingatkan pernyataan Jokowi agar tidak ada menterinya rangkap jabatan agar dapat fokus di tugasnya masing-masing.
"Menurut saya itu bagus. Artinya kalau rangkap jabatan nanti ada moral hazard, konflik kepentingan lagi. Kedatangannya sebagai menteri atau ketua umum partai politik atau sebagai politisi dari partai tertentu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana jika ada menterinya yang rangkap jabatan?
"Ya artinya menelan ludah sendiri," tegasnya.
Seperti diketahui, Airlangga Hartarto yang merupakan Menteri Perindustrian kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Sementara Khofifah Indar Parawansa yang menjabat sebagai Menteri Sosial sudah mendapat rekomendasi untuk menjadi calon Gubernur Jawa Timur.