Fadli Zon: Rencana Pembangunan Gedung Baru DPR Jalan Terus

30 November 2017 16:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon di Gedung Parlemen (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon di Gedung Parlemen (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fadli Zon memastikan pembangunan gedung baru DPR tetap berjalan, setelah anggarannya masuk dalam APBN 2018. Namun pembangunan itu belum bisa dimulai karena menunggu hasil evaluasi lengkap Kementerian PUPR.
ADVERTISEMENT
"Kalau dibangun pasti, yang membangun adalah pemerintah atau BUMN. Kalau teknis kita tidak tahu sampai mana. Menyangkut teknis saya tidak tahu sampai mana. Tentu ikut aturan yang ada IMB baru yang lainnya," ujar Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/11)
Ia belum mengetahui secara langsung kemungkinan skema pembangunan menjadi hanya renovasi gedung DPR saja. Pasalnya, dalam rancangan yang ada DPR akan membangun gedung baru, membangun alun-alun demokrasi dan lainnya. "Kita belum lihat surat. Itu kan baru ungkapan-ungkapan," tukasnya.
Ia mengatakan, rencana pembangunan gedung DPR senilai Rp 601 miliar dikarenakan kapasitas gedung saat ini sudah tidak memadai. Sehingga ia khawatir terhadap keselamatan orang-orang yang kerap bekerja dan beraktivitas di dalam Gedung DPR.
ADVERTISEMENT
"Kita harus lihat berdasarkan dokumen. Ini persoalan kapasitas tak memadai. Kalau terjadi apa-apa, siapa yang mau mempertanggungjawabkan?" ucap Fadli.
Tak hanya itu, Fadli mengatakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyetujui anggaran Rp 601 miliar untuk pembangunan gedung baru DPR. "Itu anggarannya hasil dari kajian juga dengan Menkeu. Ya, kalau nggak (jadi), nggak keluar itu anggarannya. Tapi pelaksanaanya diatur lagi," kata dia.
Mengenai banyaknya kecaman yang muncul dari masyarakat, Fadli malah balik membandingkan dengan kegiatan seminar bersama World Bank yang dilakukan oleh Pemerintah. Menurut Fadli seminar yang menghabiskan anggaran Rp 1 triliun itu bahkan tidak ada mempersoalkannya sama sekali.
"Mau mengadakan seminar Rp 1 Triliun bersama World Bank seminar nggak ada yang mempersoalkan. Kok ini Rp 600 Miliar dipersoalkan, gedung negara tapi dipersoalkan," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Ferio Pristiawan