Fadli Zon Sindir Cuitan BNPT Sebut Taliban Rebut Kekuasaan Tak Demokratis

30 Agustus 2021 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anggota pasukan Taliban berjaga-jaga di luar Kementerian Dalam Negeri di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8). Foto: Stringer/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anggota pasukan Taliban berjaga-jaga di luar Kementerian Dalam Negeri di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8). Foto: Stringer/REUTERS
ADVERTISEMENT
Akun Twitter Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memicu keramaian setelah membuat cuitan soal Taliban yang kini memimpin Afghanistan.
ADVERTISEMENT
BNPT menyebut Taliban merebut kekuasaan dengan cara yang tidak demokratis, sehingga Indonesia harus waspada.
"Keberhasilan kelompok Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan tidak melalui cara yang demokratis. Berkenaan dengan hal itu, para tokoh di Indonesia mengajak kita untuk meningkatkan kewaspadaan dengan berpegang teguh pada jati diri bangsa seperti 4 pilar kebangsaan,"' cuit BNPT dikutip Senin (30/8).
Cuitan dikomentari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Dia menyebut banyak praktik perebutan kekuasaan yang memang tidak demokratis.
Di antaranya di Thailand dan Myanmar oleh militer, yang akhirnya diakui juga oleh Indonesia.
"Tak usah jauh-jauh. Militer Thailand beberapa tahun lalu rebut kekuasaan dengan cara kudeta. Lalu 1 Februari 2021, militer Myanmar kudeta pemilu yang demokratis," ucap Fadli Zon dalam pesan singkat, yang ditulis juga di Twitter.
ADVERTISEMENT
"Apakah kita protes? RI akui pemerintahan kudeta Thailand. April lalu juga undang Jenderal yang kudeta Myanmar. Kok takut Taliban?" lanjut anggota DPR itu.
Beberapa pengguna Twitter menyoroti hal yang sama. Di antaranya menyebut Indonesia meraih kemerdekaan bukan dari proses demokratis. Begitu juga yang harus diwaspadai harusnya upaya-upaya mengusik dasar negara seperti menafsirkan Pancasila dalam RUU HIP.