Fadli Zon soal Gatot Nurmantyo Ditolak di Surabaya: Persekusi Terhadap Demokrasi

29 September 2020 11:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gatot Nurmantyo saat deklarasi KAMI di Gedung PDHI, Alun-alun Utara, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Jumat (4/9). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gatot Nurmantyo saat deklarasi KAMI di Gedung PDHI, Alun-alun Utara, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Jumat (4/9). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dilakukan di Kota Surabaya pada Senin (28/9) mendadak viral di sosial media. Pasalnya, sang presidium Gatot Nurmantyo ditolak sekelompok massa.
ADVERTISEMENT
Penolakan itu menuai pro dan kontra, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon berang melihat aksi yang dianggapnya sebagai bentuk persekusi itu.
"Persekusi terhadap KAMI merupakan persekusi terhadap demokrasi," kata Fadli, melalui akun Twitternya, Selasa (29/9)
Fadli juga menyoroti ada beberapa cacian dan makian kepada Gatot Nurmantyo di Surabaya. Tampak sejumlah massa memang meneriaki 'Gatot Nurmantyo Anjxxx' melalui pengeras suara.
Fadli Zon saat mengantarkan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dan Marfendi mendaftar ke KPU Bukittinggi. Foto: Twitter/@fadlizon
"Apalagi diwarnai demonstrasi dengan caci maki pengusiran. Hukum diskriminatif terhadap yang beda pandangan," tutur Fadli.
Lebih lanjut, menurut Fadli, insiden di Surabaya akan menjadi catatan rakyat.
"Aparat hukum jadi aparat kekuasaan. Semua tentu akan jadi ingatan rakyat dan dicatat," tandas Fadli.
Dalam video yang beredar itu Gatot memang sudah hadir di lokasi acara, namun ada penolakan dari sejumlah massa. Akhirnya Gatot memilih pergi dengan mendengar imbauan aparat keamanan.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini.