Fadli Zon: Susi Baper, yang Saya Sampaikan Relatif Lunak

8 Februari 2018 13:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saling sindir di akun media sosial Twitter. Mereka saling serang soal pencapaian dalam menjalankan program masing-masing.
ADVERTISEMENT
Menanggapi sindiran Susi di medsos, Fadli sendiri menyebut bahwa Susi sebagai pribadi yang kerap terbawa perasaan.
"Susi baper saja kali ya. Yang saya sampaikan relatif lunak. Tentu evaluasi terhadap pemerintah, termasuk soal nasib nelayan. Tentu yang dilakukan Bu Susi niatannya itu bagus dari proteksi illegal fishing kita mendukung," kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/2).
Tweet Fadli Zon vs Susi Pudjiastuti (Foto: Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Tweet Fadli Zon vs Susi Pudjiastuti (Foto: Twitter)
Wakil Ketua Umum Gerindra ini menilai rentetan penenggelaman kapal yang sering dilakukan Susi tak bisa dijadikan acuan keberhasilan. Ia juga menuding bahwa kehidupan di bawah kepemimpinan pemerintah yang sekarang makin susah.
"Soal penenggelaman kapal jangan seolah-olah dijadikan acuan keberhasilan kerja. Keberhasilan itu sesuai pasal 3 UUD 1945, kekayaan alam dikuasai negara untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Air dan lautan itu harusnya memberikan kesejahteraan rakyat. Nelayan di era Jokowi ini kehidupannya makin hari makin susah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Fadli juga menyebut banyak kebijakan dan aturan yang justru membuat rakyat sengsara.
Menteri Susi di SKPT Lampa (Foto: Ahmad Romadoni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Susi di SKPT Lampa (Foto: Ahmad Romadoni/kumparan)
"Makin banyak regulasi yang rentan untuk dikriminalisasi. Apakah rakyat sejahtera? Kan belum. Termasuk penggunaan cantrang," ujarnya.
"Yang ada penenggelaman yang membuat laut rusak. Kapal itu dibom masuk ke laut dan merusak. Saya pernah mengatakan harusnya kapal diambil dan diserahkan kepada nelayan," tandasnya.