Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Fadli Zon Tantang Erick Thohir Buktikan Soal Konsultan Asing
6 Februari 2019 19:09 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon, membantah jika pasangan yang ia dukung menggunakan jasa konsultan asing. Ia juga menantang Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, untuk membuktikan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Laporkan saja. Apa kata Pak Jokowi, laporkan saja kalau punya bukti. Kalau dia tidak bisa membuktikan, dia penyebar hoaks dan fitnah. Kalau dia tidak bisa buktiin, nanti saya yang laporin dia (ke polisi atau Bawaslu)," ucap Fadli di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (6/2).
Fadli menyebut, sebenarnya Prabowo-Sandi bukan tidak mau menggunakan konsultan asing. Namun, karena masalah biaya, mereka memutuskan tidak menggunakan jasa konsultan asing.
"Tidak ada sama sekali konsultan asing yang kita pakai. Bukan tidak mau, tapi tidak mampu bayar," tegasnya.
Fadli menilai, tidak ada salahnya menggunakan jasa konsultan asing dalam ajang pilpres. Sebab, menurut Fadli, pada Pilpres 2009 lalu, pasangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo sempat menggunakannya.
ADVERTISEMENT
Saat itu, pasangan dengan nomor urut 01 itu menggunakan jasa konsultan asal Amerika Serikat Rob Allyn. Fadli menyebut, Rob juga mengajarkan Megawati cara berbicara di depan publik.
"Di 2009, ada konsultan namanya Rob Allyn. Nah, Rob Allyn itu yang mengajarkan Bu Mega untuk ngomong. Waktu itu, Mega-Prabowo," tutur Fadli.
Erick Thohir sebelumnya mengaku memiliki bukti adanya keterlibatan konsultan asing di kubu Prabowo-Sandi. Bukti tersebut, menurutnya, telah tersebar di media sosial.
"Contoh saja soal konsultan asing. Di media sosial juga sudah ada buktinya keberadaan orang asing di belakang BPN. Propaganda Rusia itu yang dimaksud konsultan asing yang dipakai. Dan kita tahu, beliau tahu konsultannya bukan satu atau dua saja. Dari negara lain juga ada," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/2).
ADVERTISEMENT