Fadli Zon Undang Arkeolog Luar Negeri Buat Riset Situs Gunung Padang

11 Februari 2025 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan sambutan dalam diskusi publik "Melihat Kembali Nilai-Nilai Penting Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang" di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan sambutan dalam diskusi publik "Melihat Kembali Nilai-Nilai Penting Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang" di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Penelitian Situs Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan kembali diadakan. Sebelumnya, penelitian Ini sempat berhenti pada tahun 2014 karena keterbatasan dana dan pergantian pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Menteri Kebudayaan Fadli Zon berencana untuk mengundang beberapa ahli arkeologi dari luar negeri untuk melakukan riset lanjutan terkait peninggalan Megalitikum di Situs Gunung Padang.
“Termasuk jika diperlukan saya kira juga mengundang atau mempersilakan kalau ada ahli-ahli dari luar yang ingin melakukan riset terhadap situs Megalitikum Gunung Padang,” kata Fadli Zon saat Acara Diskusi Publik “Melihat Kembali Nilai-Nilai Penting Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang” di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Fadli melanjutkan, dari berbagai sumber yang telah dibaca, didapatkan bahwa Situs Gunung Padang berusia ribuan puluhan tahun.
Museum di Gunung Padang. Foto: Dok. kumparan
“Dalam beberapa publikasi yang saya baca. Dan tentu saja belum konklusif usianya. Ada yang ratusan tahun, ribuan tahun, puluhan ribu tahun. Nah ini yang saya kira perlu kita jadikan bagian untuk melengkapi informasi tentang situs Megalitikum Gunung Padang,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi peradaban tertua, Situs Gunung Padang juga dibuat oleh manusia. Fadli mengatakan, hal ini terbukti dari beberapa susunan bebatuan yang terlihat dilakukan oleh manusia.
“Nah, kembali ke Gunung Padang ini. Inilah yang perlu dijawab. Kalau saya sebagai orang awam dan juga yang menyukai bacaan-bacaan berkait arkeologis, sudah jelas ini adalah man-made,” ungkap Fadli.

Penelitian Menemukan Bebatuan Yang Lebih Tua Dari Piramida Mesir.

Sebelumnya, Arkeolog Universitas Indonesia (UI) Dr. Ali Akbar menyebut di Gunung Padang ada Piramida yang lebih tua dari Piramida di Mesir. Hal ini diketahui dari bebatuan yang terdapat di dalam Gunung Padang.
Ali menerangkan keberadaan situs yang lebih tua dari Piramida di Mesir diketahui dari riset penggalian bukit di Gunung Padang pada Tahun 2014.
Menurutnya bebatuan yang berada di permukaan Gunung Padang memang diperkirakan berasal dari 500 sebelum masehi (SM) yang artinya lebih muda dari usia Piramida di Mesir, tapi setelah dilakukan riset lebih dalam ternyata terdapat yang usianya lebih tua di Gunung Padang dan di dalam permukaan tanah.
ADVERTISEMENT
Meski begitu ada perbedaan antara Piramida Mesir dengan yang ada di Gunung Padang. Di Gunung Padang, kata Ali, di Mesir batu yang membentuk piramida disusun di atas tanah datar, tapi di Gunung Padang batu itu disusun mengelilingi bukit yang sudah ada.