news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Faheem Younus: Vaksin COVID-19 Itu Seperti Seat Belt, Jangan Merasa Kebal

17 Juli 2021 22:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Faheem Younus, MD. Foto: Twitter/@FaheemYounus
zoom-in-whitePerbesar
dr Faheem Younus, MD. Foto: Twitter/@FaheemYounus
ADVERTISEMENT
Vaksinasi COVID-19 merupakan salah salah satu senjata dalam melindungi diri dari virus corona. Suntikan dengan vaksin jenis apa pun sejatinya akan memberikan proteksi yang baik terhadap COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut ditegaskan oleh dokter spesialis penyakit menular University of Maryland Upper Chesapeake Health AS, Dr Faheem Younus.
Menurut dia, vaksinasi memang tidak akan sepenuhnya mencegah orang dari terpapar virus corona. Tetapi, vaksin akan melindungi diri dari gejala berat COVID-19 yang bisa mengancam nyawa.
“Vaksin itu seperti seat belt (sabuk pengaman mobil). Ini tidak akan melindungi Anda dari segala hal, tetapi ingat, seat belt terbukti menyelamatkan nyawa ketika kecelakaan terjadi,” tegas Dr Faheem dalam diskusi virtual mengenai COVID-19 di Indonesia, Sabtu (17/7).
Ia menambahkan, meskipun sudah divaksinasi, bukan berarti orang-orang seketika menjadi kebal terhadap COVID-19 dan bisa bepergian sesuka hati.
“Dan pada waktu yang sama, usai vaksinasi jangan pergi ke situasi-situasi yang membuat Anda rentan. Ini supaya menurunkan kans Anda terinfeksi COVID-19,” imbaunya.
Petugas kesehatan memberikan vaksin corona kepada seorang siswa saat vaksinasi corona anak usia 12-17 tahun di SMA Negeri 20 Jakarta Pusat, Kamis (1/7). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
“Maksudnya adalah jika Anda sudah divaksinasi, Anda tak perlu pergi ke pesta ulang tahun itu keesokan harinya, atau menghadiri resepsi pernikahan indoor besar, atau ke tempat ibadah massal hanya karena Anda merasa terlindungi. Anda harus ingat bahwa efikasi vaksin tidak 100%,” lanjut pakar kesehatan berdarah Pakistan ini.
ADVERTISEMENT
Kemudian, di tengah-tengah keraguan masyarakat akibat efikasi vaksin Sinovac atau Sinopharm yang terbilang lebih rendah dibandingkan vaksin Pfizer/BioNTech atau Moderna, Dr Faheem menegaskan masyarakat tak perlu ragu.
“Jika itu [vaksin Sinovac] adalah vaksin yang tersedia, pakailah itu. Mau itu efikasinya 60-70%, saya katakan, apa pun vaksin yang tersedia, saya mohon pakailah vaksin itu,” ucapnya.
Dalam uji klinis yang dilakukan di Indonesia, vaksin Sinovac memiliki efikasi hingga 65,3%. Vaksin Sinopharm memiliki efikasi 78%, Pfizer/BioNTech 95,4%, dan Moderna 94%.
Dr Faheem Younus adalah seorang Profesor di bidang Penyakit Menular yang mulai dikenal di Indonesia akibat cuitannya mengenai situasi COVID-19 di Indonesia.
Imbauan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan kepada warga ia tulis dalam bahasa Indonesia seketika menarik perhatian seantero masyarakat RI.
ADVERTISEMENT