Fahri Hamzah: Garbi Jadi Partai Gelora, Dideklarasikan Oktober

10 September 2019 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memberikan sambutan pada kegiatan Orasi dan Dialog Kebangsaan Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di Kota Gorontalo, Gorontalo, Minggu (10/2). Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memberikan sambutan pada kegiatan Orasi dan Dialog Kebangsaan Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di Kota Gorontalo, Gorontalo, Minggu (10/2). Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
ADVERTISEMENT
Salah satu pendiri Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) Fahri Hamzah mengungkapkan ormas yang diinisiasi Anis Matta itu akan dideklarasikan sebagai partai baru bernama Partai Gelombang Rakyat (Gelora). Rencananya, deklarasi digelar Oktober.
ADVERTISEMENT
"(Partai Gelora) itu sekali lagi aspirasi dari teman-teman setelah membuat ormas, sebagian ingin membentuk parpol. Muncullah ide-ide, mudah-mudahan bulan Oktober akan kita konkret kan di lapangan," kata Fahri usai meluncurkan bukunya berjudul 'Arah Baru Kebijakan Kesejahteraan Indonesia', di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9).
Fahri menyebut, sejumlah kader GARBI di daerah sudah membentuk struktur kepengurusan Partai Gelora. Namun, Fahri belum terlibat banyak dalam proses pembentukan kepengurusan Partai Gelora ini, karena masih sibuk di DPR.
"Di daerah, teman-teman sudah membentuk, sudah bekerja gitu. Tapi saya sendiri kan belum terlalu banyak terlibat karena masih sibuk mengakhiri masa tugas saya di DPR," ungkapnya.
"Nanti setelah saya betul-betul pensiun, baru saya intensif melihat bagaimana jadwal yang bisa kita terapkan," tambah politikus asal NTB itu. Fahri memang tak lagi mencalonkan diri di DPR 2019-2024.
Eko Hendro Punomo (Eko Patrio) menjadi Pembina GARBI. Foto: Dok. DPP PAN
Fahri menginginkan Partai Gelora bisa ikut meramaikan kontestasi Pemilu terdekat yaitu Pilkada Serentak 2020. Meski bukan sebagai parpol pengusung, hanya pendukung.
ADVERTISEMENT
"Di antaranya karena banyak teman-teman itu kepala daerah incumbent, atau orang yang punya peluang jadi kepala daerah. Sehingga mereka ingin set up dulu organisasinya, untuk maju bersama-sama dengan partai lain," tutup Fahri.