Fahri Hamzah Nilai Gibran Kapabel: Wali Kota Lebih Berat dari Wapres

26 Oktober 2023 2:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat diwawancarai dalam program talkshow Info A1 kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat diwawancarai dalam program talkshow Info A1 kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Namun banyak pihak yang menilai Gibran terlalu muda dan minim pengalaman untuk jadi wapres jika terpilih dalam Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah tidak setuju dengan anggapan tersebut. Ia menilai Gibran kapabel untuk menjadi wapres.
"Kalau soal kompetensi ini kan orang yang bukan kita ambil dari tempat yang tidak jelas, ya kan. Dia memimpin salah satu kota tertua di Indonesia ini, ya kan? Dan dia memimpin dengan latar belakang keluarga dan pendidikan yang memadai," kata Fahri dalam talkshow kumparan, Info A1, yang tayang Selasa (24/10) malam.
Gibran saat ini berusia 36 tahun. Pria yang menjabat Wali Kota Solo sejak 26 Februari 2021 itu diusung sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Partai Gelora salah satu anggota koalisi tersebut.
Fahri menilai pengalaman Gibran sebagai wali kota sudah cukup menjadi bekal untuk menjalankan tugasnya sebagai wapres bila nanti terpilih. Sebab menurut Fahri tugas wapres tidak lebih berat dari wali kota.
ADVERTISEMENT
Bacawapres dari Koalisi Indonesia Maju Gibran Rakabuming Raka usai mendaftarkan pencalonannya sebagai calon presiden dan wakil presiden di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Bahkan saya bilang, wapres itu pekerjaan yang sangat ringan. Karena itu siapa pun bisa jadi wapres sebenarnya, karena wapres itu sebenarnya pembantu presiden yang kalau enggak difungsikan oleh presiden tidak berfungsi," ujar Fahri.
Fahri menerangkan wali kota merupakan pemimpin yang dekat dengan rakyat. Fungsinya berbeda dari Gubernur, yang dianggap Fahri sebagai wakil pemerintah pusat untuk mengelola infrastruktur wilayah.
"Jadi saya bilang wali kota lebih berat ketimbang wapres. Pekerjaannya itu harus deal dengan orang, harus ngecek masyarakat, dan sebagainya. Itu satu ya proses di sebelah sini," jelas Fahri.
Selain itu, Fahri mengatakan saat ini Indonesia butuh pemimpin dari kalangan anak muda. Selain sebagian besar pemilih di 2024 adalah anak muda, Indonesia juga akan menghadapi bonus demografi.
ADVERTISEMENT
"Kekuatan Indonesia ke depan kan di pemimpin-pemimpin muda ini, dan pentingnya Gibran ada di situ ya dalam rangka itu. Dia harus me-manage ini, ledakan demografi bonus beserta imajinasinya. Karena demografi bonus itu bukan saja fisik orang, tapi gagasan orang, pikiran orang, imajinasi dari anak-anak muda yang seperti tidak tertampung dalam negara sekarang ini," pungkasnya.
Tonton cerita lengkap Fahri Hamzah dalam video Info A1 berikut ini: