Fahri Hamzah soal Karier Politik Usai 2019: Partai Marbut Bahagia

26 Januari 2018 15:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahri Hamzah usai rapat paripurna (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah usai rapat paripurna (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jelang pemilu legislatif 2019, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah masih tidak berpartai setelah dipecat oleh PKS. Ia pun masih belum menentukan kendaraan politik apa yang akan digunakan di 2019 nanti.
ADVERTISEMENT
Fahri menjelaskan keputusannya yang tak kunjung pindah partai bukan berarti akan bertahan di PKS. Sambil bercanda, ia mengatakan sudah punya partai sendiri.
“Bukan tetap (di PKS), saya memang gini orangnya. Bertahan saja. Jadi marbut kan sudah. Partai marbut bahagia namanya,” tutur Fahri sambil bergurau di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/1).
Fahri mengatakan, ia menolak bergabung dengan partai lain karena ingin membuktikan bahwa keputusan PKS yang memecatnya adalah suatu kesalahan pimpinan partai yang otoriter.
“Niat saya kan saya ingin partai itu pimpinannya mau berdiskusi, jangan otoriter. Jangan bertindak tidak adil karena nama partainya partai keadilan. Itu yang saya mau tunjukin,” ungkap Fahri.
Fahri menang gugatan di Pengadilan Tinggi DKI terkait pemecatannya oleh PKS. Namun, PKS mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
ADVERTISEMENT
“Pengadilan sudah melakukan itu, dan mereka belum mau mendengar pengadilan, ya tidak apa-apa. Saya akan tunjukkan sampai detik terakhir sampai final pengadilannya ngomong apa,” paparnya.
Fahri mengaku pernah ditawari masuk beberapa partai seperti Golkar, PDIP Gerindra, Nasdem, PAN, PPP, dan Hanura. Tapi, ia bergeming. Fahri menjelaskan keputusannya yang belum memilih salah satu partai karena tak ingin partai lain kecewa.
“Saya ditanya sama wartawan kenapa Anda belum menikah? Karena seluruh gadis Vietnam mencintai saya. Sementara kalau saya ambil salah satunya sebagai istri, nanti akan kecewa dan bunuh diri. Itu jawabannya,” kata Fahri sambil tertawa.