Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Fahri Hamzah soal PKS: Anis Matta Perantara Islah, Tapi Tak Dianggap
6 Agustus 2018 16:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Politikus yang tengah berseteru dengan PKS , Fahri Hamzah, membeberkan hasil pertemuannya dengan mantan Presiden PKS Anis Matta, pada Jumat (3/8). Dalam pertemuan tersebut, Fahri mengatakan Anis bingung mengapa konflik yang terjadi antara PKS dan dirinya tidak kunjung usai.
ADVERTISEMENT
Padahal, lanjut Fahri, dirinya telah memenangkan gugatan di berbagai tingkatan mulai dari pengadilan tingkat pertama hingga kasasi di Mahkamah Agung (MA).
“Saya secara umum sudah berdiskusi dengan beliau (Anis Matta), dan beliau dalam posisi tahapan sekarang ini ingin mendengar apa yang sebetulnya terjadi di dalam partai (PKS), sehingga gejolak ini kok kenapa tidak bisa dihindari. Pak Anis sendiri agak bingung, (kenapa konflik) ini berlarut-larut,” kata Fahri di Gedung DPR Jakarta, Senin (6/8).
Fahri menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, Anis mengaku sempat beberapa kali diminta untuk menjadi perantara islah antara Fahri dengan PKS pimpinan Sohibul Iman cs. Namun ketika proses islah ingin dilakukan, PKS menghentikan sepihak.
“Dia (Anis Matta) cukup kaget juga misalnya disuruh jadi perantara islah (antara PKS) dengan saya, tapi beberapa kali sebagai perantara seperti tidak dianggap. Itu terjadi menjelang keputusan PN, dia juga menjadi perantara dihentikan sepihak. Menjelang kasasi dia juga dijadikan perantara bahkan ketua majelis syuronya (Salim Segaf Al-Jufri) datang langsung, tapi terakhir enggak dianggap,” jelas Fahri.
Berdasarkan penuturan Anis, kata Fahri, diduga ada pihak-pihak di dalam tubuh PKS yang ingin menghambat proses islah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jadi dia (Anis) melihat ada sesuatu yang kurang beres, kok tiba-tiba semua proses islah itu ada yang menghambat dari dalam. Apa sebetulnya yang menghambat? Sudah menawarkan kok hilang sepihak. Seperti diabaikan gitu. Jadi beliau (Anis Matta) ingin sekali mendapatkan penjelasan dari apa yang terjadi di partai,” imbuhnya.
Terkait penyelesaian masalah tersebut, Fahri mendengar kabar dalam waktu dekat akan ada sidang majelis syuro PKS. Untuk itu, Fahri meminta majelis syuro bisa mengambil sikap tegas dan berani untuk menyelesaikan masalah antara dirinya dengan PKS . Salah satunya dengan menerima putusan MA dan meminta maaf atas pemecatan terhadap dirinya.
“Saya mengimbau di majelis syuro itu partai berani mengambil sikap. Paling tidak untuk mempertanyakan (masalah ini), masa sih masalah gini besar dianggap tidak ada, kan enggak bisa gitu boss. Guncangannya jelas. Saya kira kalau majelis syuro berani koreksi itu bisa tenang kader di bawah. Kalau enggak di bawah itu gelisah dan tidak bisa kerja. Karena keputusan sudah inkrah dari MA. Satu-satunya sikap adalah menerima dan minta maaf,” tutup Fahri.
ADVERTISEMENT