Fahri Hamzah: Tanpa Ambil Paket C, Susi Pudjiastuti Sudah Jago

17 Juli 2018 18:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahri Hamzah diperiksa Polda Metro Jaya. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah diperiksa Polda Metro Jaya. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah turut mengomentari lulusnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dari pendidikan SMA dengan menempuh program paket C di SMA Negeri 1 Pangandaran. Menurut Fahri, tanpa harus lulus SMA Susi dianggap berkompeten sebagai menteri dan pejabat negarp
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, ngapain dia ambil gelar SMA. Tanpa itu, sudah jago dia," kata Fahri usai menjalani pemeriksaan terkait laporannya terhadap Presiden PKS Sohibul Iman di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (17/7).
Meski demikian, Fahri menghargai keinginan Susi untuk menyelesaikan pendidikan SMA. Menurut Fahri, Susi adalah sosok yang gigih dalam belajar.
"Saya mengucapkan selamat kepada Bu Susi sebagai contoh orang yang gigih belajar," puji Fahri.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) terima ijazah paket C. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) terima ijazah paket C. (Foto: Istimewa)
Terkait kemungkinan Susi maju sebagai cawapres setelah mendapatkan ijazah SMA, Fahri mengatakan, hal itu merupakan syarat menjadi cawapres. Namun menurutnya, Susi memiliki hak untuk maju sebagai cawapres.
"Kalau ada motif begitu, namanya juga ya selera. Dia berhak maju. Karena menggangap itu (paket C) syarat, ya mungkin saja, namanya juga usaha," pungkas Fahri.
ADVERTISEMENT
Susi mengikuti pendidikan paket C selevel SMA pada saat ia sudah mendapat dua gelar Doktor Honoris Causa dari Undip dan ITS Surabaya. Susi mengikuti program paket C di Yayasan Bina Pandu Mandiri di Ciamis, Jawa Barat, sejak Juli 2015.
Dalam ujian paket C itu, Susi berhasil menjadi juara pertama. Susi mendapatkan nilai 82,0 untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), 72,0 untuk Bahasa Indonesia, 76,0 untuk Bahasa Inggris, 52,5 untuk Matematika, 42,5 untuk Ekonomi, 44,0 untuk Sosiologi 44,0, dan 60,00 untuk Geografi.