Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ini merupakan ketiga kalinya Gunung Merapi erupsi di bulan Maret 2020. Sebelumnya erupsi terjadi pada 3 Maret lalu dengan ketinggian kolom mencapai 6.000 meter atau 6 kilometer.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, menjelaskan erupsi seperti ini masih mungkin terjadi di kemudian hari. Erupsi ini sebagai tanda bahwa suplai magma dari dapur magma Gunung Merapi masih berlangsung.
Berikut sejumlah fakta erupsi Gunung Merapi pada 27 Maret 2020:
Tinggi Kolom Capai 5 Km
Erupsi Gunung Merapi pada Jumat (27/3) pukul 10.46 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 7 menit. Tinggi kolom erupsi mencapai sekitar 5.000 meter atau 5 km.
"Teramati tinggi kolom erupsi ± 5.000 meter dari puncak. Arah angin saat erupsi ke Barat Daya," demikian keterangan BPPTKG.
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik menjelaskan diperkirakan awan panas meluncur sejauh 2 km di sektor selatan-tenggara.
Hujan Abu di Magelang
Erupsi Gunung Merapi pada pagi hari membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terdampak hujan abu. Sebab angin mengarah ke barat daya.
"Hujan abu dilaporkan terjadi dalam radius 20 km dari puncak terutama pada sektor barat menjangkau wilayah Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik.
Hanik mengungkapkan hujan abu bercampur pasir halus juga dilaporkan mengguyur Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Magelang. Lokasi tersebut berjarak sekitar 15 km dari puncak Gunung Merapi.
Malam Erupsi Lagi
Erupsi kedua Gunung Merapi pada Jumat (27/3) terjadi pada pukul 21.46 WIB. BPPTKG menjelaskan kolom erupsi teramati setinggi 1.000 meter di atas puncak Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT
"Erupsi Gunung Merapi terjadi tanggal 27 Maret 2020 pukul 21:46 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dgn amplitudo 40 mm dan durasi 180 detik," jelas BPPTKG dalam akun resminya, Jumat (27/3).
Status Merapi Tetap Waspada
Meski begitu beberapa kali erupsi, status Gunung Merapi masih tetap Waspada atau level II. Artinya tidak ada peningkatan status di gunung yang berada di Yogyakarta bagian utara tersebut sejak 21 Mei 2018.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik menjelaskan alasan kenapa tidak ada peningkatan status Merapi. Menurutnya, potensi bahaya Merapi masih di radius 3 km yang mana di kawasan tersebut tidak ada pemukiman penduduk.
"Belum ada (kenaikan status). Jadi untuk status kami informasikan kembali untuk saat ini (kriteria) normal. Waspada, siaga dan awas itu berdasarkan adanya ancaman bahaya terhadap penduduk," kata Hanik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BPPTKG, volume kubah saat ini 291.000 m3. Jika terjadi erupsi, lontaran material ini masih kurang dari 3 Km jauhnya.
"Masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 Km dari puncak Gunung Merapi," ujarnya.
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!