Fakta Baru di Kasus Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi

25 Januari 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koper merah berisi mayat wanita, di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Koper merah berisi mayat wanita, di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Jasad wanita bernama Uswatun Khasanah (29), ditemukan tewas mengenaskan di dalam sebuah koper merah di Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1). Tubuhnya termutilasi, dan ditemukan tanpa kepala dan kaki.
ADVERTISEMENT
Polisi menyebut, Uswatun meninggal karena kehabisan oksigen akibat kekerasan berupa cekikan atau leher yang dipotong.
"Penyebab kematian dapat kami sampaikan karena asfiksia atau kekurangan napas akibat terhambatnya jalur atau jalan pernafasan yang dimungkinkan diakibatkan oleh cekikan atau potongan pada leher," kata Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat (24/1).
Tubuh Uswatun terpotong jadi beberapa bagian. Bagian kepala, kaki kiri terpotong sampai pangkal paha, hingga kaki kanan terpotong sampai lutut.
Selain itu, polisi juga menemukan fakta bahwa sebelum meninggal, Uswatun menerima sejumlah kekerasan.
"Kami sampaikan juga terdapat resapan darah pada sekujur tubuh korban yang mana disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia," bebernya.
Lalu seperti apa fakta lainnya? Berikut kumparan rangkum.
ADVERTISEMENT
Korban Uswatun Khasanah Janda dengan 2 Anak
Awalnya, tidak ada yang mengenali identitas Uswatun. Lalu, pada Kamis (23/1) malam ayah Uswatun, Hendi Suprapto (44) datang ke polsek. Ia diberi tahu ciri-ciri mayat itu.
Hendi yakin ciri-ciri mayat yang ditemukan itu anaknya. Maka pada Jumat (24/1) ayah Uswatun, Hendi dan Ana Yulianti (29) pengasuh anak Uswatun, mendatangi RSUD dr Soeroto Ngawi, karena mengenali ciri-ciri Uswatun. Yakni tindik di pusar.
Uswatun Khasanah, korban mutilasi dalam kasus mayat dalam koper merah di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
Uswatun merupakan janda dengan 2 anak, 7 dan 10 tahun. Status pernikahan Uswatun "cerai hidup". 2 anak Uswatun diasuh oleh Ana.
Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi, belum menjabarkan perkembangan kasus ini. "Masih lidik dan pendalaman, tunggu saja," kata Dwi saat dikonfirmasi, Jumat (24/1).
ADVERTISEMENT
Pilu Ayah Uswatun: Tak Manusiawi!
Suara Hendi Suprapto (44 tahun) tercekat saat mengungkapkan perasaannya di RSUD dr Soeroto Ngawi, Jumat (24/1).
Hendi baru saja memastikan bahwa anaknya, Uswatun Khasanah (29), adalah korban pembunuhan dalam kasus "mayat dalam koper merah".
Hendi Suprapto, ayah dari Uswatun Khasanah korban dalam kasus mayat wanita dalam koper merah di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
Kondisi Uswatun termutilasi, ditemukan tanpa kepala dan kaki.
"Saya terpukul, ibunya lebih terpukul lagi. Kami berharap anggota tubuh ditemukan dan pelaku cepat ditemukan, kok enggak manusiawi banget ya," kata Hendi.
Uswatun Terkhir Terlihat Jumat, Naik Motor ke Luar Kota
Uswatun terakhir terlihat di rumahnya di Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, pada Jumat (17/1) atau sepekan lalu, dan tidak bisa dihubungi sejak Senin (20/1).
Ana Yuliani (29) yang merupakan pengasuh dua anak Uswatun (usia 7 dan 10 tahun), menyebutkan Uswatun bilang mau ke luar kota.
ADVERTISEMENT
"Terakhir ketemu Jumat, ketemu langsung. Jumat dia keluar sendiri, naik motor," kata Ana.
Ana Yuliani menunjukkan foto Uswatun Khasanah semasa hidup. Ana meyakini Uswatun adalah korban dalam kasus mayat koper di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
"Bilang mau ke luar kota, tapi kotanya mana, enggak nyebut," imbuh Ana.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Hendi. Ia berupaya mengontak Uswatun tapi tak mendapat balasan.
"WA (WhatsApp) centang satu sampai sekarang," katanya yang berarti pesan yang dikirim ke HP korban belum terbaca.
Sejauh ini, Hendi hanya mengetahui bahwa Uswatun bekerja di Tulungagung. Meski ia tak tahu apa pekerjaan dari Uswatun.