Fakta Baru Gudang Amunisi TNI Meledak di Bogor: Ada 65 Ton; Bantah Human Error

1 April 2024 8:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerbang Gudmurah Jaya, dekat lokasi ledakan Gudang Amunisi Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang Gudmurah Jaya, dekat lokasi ledakan Gudang Amunisi Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengungkap ada 65 ton amunisi di gudang nomor 6 Gudmurah Jaya/Bekasi yang meledak pada Sabtu (30/3) malam. Amunisi itu terdiri dari berbagai macam ukuran.
ADVERTISEMENT
“Ada amunisi kaliber kecil dan amunisi kaliber besar, jadi seluruhnya ada 65 ton,” kata Agus kepada wartawan di lokasi usai peninjauan, Minggu (31/3).
Konpers Panglima TNI di Gudmurah, Minggu (31/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
Agus mengatakan, keseluruhan alat peledak itu memang sudah kedaluwarsa dan akan didisposal atau dimusnahkan di suatu lokasi khusus.
“Amunisi yang SOP-nya yang sudah expired itu dikembalikan ke Kodam Pamdam Jaya ini dikumpulkan untuk diperiksa lagi, diverifikasi, ada langkah langkah itu sampai dengan akhirnya didisposal. Disposal itu kita punya tempat,” tuturnya.
Warga Lapor ke Aparat Bila Temukan Serpihan Amunisi Gudmurah
Jenderal Agus Subiyanto meminta masyarakat untuk melapor ke aparat bila menemukan serpihan dari selongsong maupun proyektil yang berasal dari Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Jaya/Bekasi di Ciangsana, Bogor, yang meledak.
ADVERTISEMENT
"Kemudian satuan teritorial sudah mendata dan mengecek ke pemukiman-pemukiman yang ada di sekitar ledakan," ujar Jenderal TNI Agus Subiyanto kepada wartawan di area Gudmurah Ciangsana, Bogor, Minggu (31/3).
Personel Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni TNI AD menyisir keberadaan material diduga sisa bahan peledak dan amunisi yang terlempar hingga perumahan Cluster Visalia di Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Minggu, (31/3). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
"Dan diharapkan apabila masyarakat menemukan serpihan atau selongsong, agar dilaporkan ke aparat," tambahnya.
Ia juga mengatakan, penyisiran dan pembersihan di lokasi ledakan dilakukan oleh Pangdam Jaya bersama satuan Jihandak dan POM.
"Kemudian langkah-langkah yang dilakukan pasca-ledakan, Pangdam Jaya dibantu satuan Jihandak dan POM untuk melaksanakan penyisiran dan pembersihan di lokasi ledakan," ucap Agus.
Ganti Rugi
Jenderal Agus Subiyanto menegaskan pihaknya juga akan mengganti rugi rumah warga yang terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Jaya.
"Nanti kita akan data, akan sisir oleh aparat teritorial [yang] sekarang sedang bekerja. Nanti apabila ada kerusakan di rumah masyarakat, akan kita ganti," tegas Agus.
ADVERTISEMENT
Akan Evaluasi SOP Pemeriksaan
Lebih lanjut, Jenderal Agus Subiyanto akan mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan amunisi yang masuk ke gudang penyimpanan. Ini untuk mencegah terjadi kembali ledakan dari amunisi di gudang peluru.
"Tentunya dengan kejadian ini, kita akan mengevaluasi. Apabila amunisi sudah terkumpul, sistem pemeriksaan akan kita percepat, akan segera kita disposal," ujarnya.
Agus juga menyatakan, di dalam gudang tidak terdapat listrik. Sebab akan sensitif apabila gudang amunisi dialiri oleh listrik.
"Di dalam gudang itu tidak ada listrik, jadi memang steril tidak ada listrik karena itu sangat sensitif," ucap Agus.
Penampakan benda diduga amunisi Gudmurah Jaya yang terlempar ke perumahan warga, Minggu (31/3). Foto: Hedi/kumparan
Terkait dengan SOP khusus dari penyimpanan amunisi yang expired di gudang peluru, amunisi tersebut dibuat bunker di bawah tanah dan dipakaikan tanggul.
ADVERTISEMENT
Agus menyebut, penyimpanan amunisi expired dengan ditanam di bunker bawah tanah menjadi aman jika meledak.
"Jadi memang tertutup rapat di bunker. Memang antisipasi meledak itu sudah kita antisipasi, makanya kita buatnya di bunker bawah tanah dan dipakai tanggul, sehingga aman kalau meledak," pungkasnya.