Fakta Baru Kaburnya WN China: 8 Bulan Gali Terowongan-Bawa HP Rekan Satu Sel

Lapas Klas I Tangerang. Foto: Dok. Istimewa

Pengejaran terhadap WN China terpidana mati Cai Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni masih terus dilakukan.

Cai melarikan diri pada 18 September 2020 dari Lapas Klas I Tangerang. Ia kabur dengan menyusuri lubang yang ia buat hingga menembus gorong-gorong yang ada di luar lapas.

Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan kepolisian, diduga Cai menyusuri lubang itu dalam waktu 21 menit.

Polisi Sebar Foto Cai

Poster buronan WN China terpidana mati Cai Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni yang diterbitkan Satresnarkoba Polres Metro Tangerang Kota. Foto: Dok. Istimewa

Untuk mempercepat pencarian, Satresnarkoba Polres Metro Tangerang Kota menerbitkan poster buronan.

Dalam poster berwarna kuning itu dua foto Cai ditampilkan. Foto pertama terlihat terpidana kasus narkoba itu mengenakan baju tersangka. Sementara pada foto kedua Cai tidak mengenakan baju dengan latar foto berwarna biru.

Poster juga memuat nama Cai, usia, kewarganegaraan, dan kasus yang menjeratnya. Serta juga hukuman bagi pihak yang melindungi napi kabur tersebut.

Masyarakat yang melihat atau memiliki informasi terkait Cai dapat menghubungi Kasatresnarkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo. Nomor kontaknya tercantum dalam poster itu.

Sebelumnya sempat beredar poster buronan yang menunjukkan uang hadiah sebesar Rp 100 juta bagi yang menemukan Cai. Namun Pratomo memastikan poster itu tidak benar.

"Engga ada hadiahnya. Kita apresiasi saja. Yang benar yang baru saya bagikan," kata Pratomo.

Poster baru dibuat kemarin malam. Saat tengah disebarkan ke berbagai tempat.

Selama 8 Bulan Cai Changpan Tiap Malam Gali Terowongan di Lapas Tangerang

Lubang kabur yang digali WN China terpidana mati Cai Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni dibuat sendiri selama 8 bulan sebelum ia kabur.

Terpidana kasus narkoba itu menggali setiap malam selama 7 jam untuk membuat lubang selebar 2,5 meter dan panjang 30 meter.

"Sejak 8 bulan. Dia bekerja jam 10 malam sampai jam 5 pagi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (1/10).

Yusri menjelaskan lubang itu berada di bawah ranjang tidur Cai dan rekan satu selnya. Setiap malam ranjang itu digeser agar Cai dapat membuat lubang dengan perkakas yang ia curi dari pembangunan dapur di dekat selnya.

Tanah Galian WN China yang Kabur dari Lapas Tangerang Bisa Capai 2 Dump Truck

Penampakan gorong-gorong akses WN China gembong narkoba kabur dari LP Tangerang. Foto: Dok. Istimewa

Yusri mengatakan jika tanah galian itu dikumpulkan jumlahnya bisa mencapai dua dump truck.

"Masalah pembuangan tanah karena kalau kita hitung saja dengan diameter 2,5 dan panjang 30 meter itu cukup banyak. Jika dihitung dump truck bisa hampir 2 dump truck," kata dia.

Berdasarkan keterangan teman satu sel Cai, diketahui terpidana kasus narkoba itu menyimpan tanah galiannya dalam kantung plastik. Dalam sehari tanah bisa terkumpul dua kantong plastik.

"Yang dia lakukan adalah setiap melubangi itu sehari dua plastik tanah dan dibuang ke tong sampah, itu pengakuan teman sekamar," kata Yusri.

Diduga Bersembunyi di Hutan

Ilustrasi berada di tengah hutan Foto: Shutter Stock

Cai diduga sembunyi di hutan daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Menurut Yusri dugaan itu karena jejak terakhir Cai berada di daerah Tenjo. Di sana Cai sempat menemui istri dan keluarganya.

"Sempat komunikasi dengan istri dan anak dan serahkan HP ke anaknya. Setelah itu yang bersangkutan info dari beberapa warga yang kita dalami yang bersangkutan masuk ke hutan sana," kata Yusri kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/10).

Pelarian Cai ke Tenjo diketahui setelah polisi melacak HP milik napi satu sel dengan Cai. HP napi itu dibawa lari oleh pria 53 tahun tersebut.

Namun, saat polisi mendatangi kediamannya Cai sudah terlebih dulu kabur.

"Sampai saat ini tim masih pengejaran, kita fokuskan ke daerah hutan Tenjo," kata Yusri.

Cai Kabur dari Lapas Tangerang Sambil Bawa HP Rekan Satu Selnya

Cai Changpan. Foto: Dok. Istimewa

Pria 53 tahun itu kabur dengan membawa handphone milik rekan satu selnya.

Keberadaan handphone tersebut sebenarnya memudahkan polisi dalam melacak pelarian Cai.

Polisi juga mengetahui ia sempat mengunjungi keluarganya di Tenjo, Bogor, Jawa Barat, dari handphone tersebut

"Juga kita ketahui berdasarkan tracing yang ada karena yang bersangkutan sempat membawa handphone rekan satu kamar saat melarikan diri. Itu 4,5 jam setelah melarikan diri dari Lapas itu sampai di daerah Tenjo di kediaman istri dan anaknya di Bogor," ujar Yusri.

Namun, saat bertemu keluarganya itu meninggalkan handphone tersebut di rumahnya.

"Setelah itu dititipkan di rumahnya dan diserahkan ke anaknya," kata Yusri.