Fakta Baru Kasus Rian Si Pembunuh Berantai di Bogor

13 Maret 2021 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekonstruksi kasus pembunuhan gadis bercelana doraemon dan wanita berambut panjang di Bogor, Kamis (11/3). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rekonstruksi kasus pembunuhan gadis bercelana doraemon dan wanita berambut panjang di Bogor, Kamis (11/3). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian mengungkap sejumlah temuan baru dalam penyelidikan terhadap Muhammad Rian (21). Pria itu merupakan pembunuh berantai yang menghabisi nyawa Diska Putri (17) dan Elya Lisnawati (25) di Bogor.
ADVERTISEMENT
Saat memeriksa Rian, polisi mengungkap serial killer itu dalam kondisi sadar. Pria itu tidak menunjukkan gangguan kejiwaan dan menjawab pertanyaan polisi dengan lancar.
"Sampai dengan saat ini kan selama kita minta mintai keterangan dalam kondisi sadar kemudian kita lakukan proses penyelidikan lancar dalam menjawab seperti itu yang kita temukan," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Ermawan, di kantornya, Jumat (12/3).
Meski demikian, Dhoni belum bisa memastikan soal kondisi kejiwaan Rian. Sebab, saat ini polisi masih memeriksa kejiwaan Rian dengan bantuan RS Kramat Jati Polri dan belum diketahui hasilnya.
"Tetapi untuk menjawab terkait dengan kejiwaannya kan kita harus tes dulu sepertinya," lanjut Dhoni.
Polisi ungkap kasus pembunuhan gadis bercelana doraemon dan wanita berambut panjang di Bogor. Foto: Dok. Istimewa
Dalam pemeriksaan terbaru, polisi pun mengungkap keterangan anyar Rian. Sebelumnya, dalam sebuah video usai ditangkap Rian mengaku membunuh karena membenci perempuan.
ADVERTISEMENT
Namun, polisi mengungkap dalam keterangan berita acara pemeriksaan (BAP), Rian tidak menyebut dia benci dengan perempuan sebagai alasan membunuh.
"Kalau di dalam BAP tidak muncul (pengakuan benci perempuan) di situ. Kita kalau mendalami harus melakukan uji secara psikologinya seperti apa kita tes dulu. Kalau kita sampai dengan saat ini dia enggak ada yang disampaikan benci terhadap perempuan," ujar Dhoni, di kantornya, Jumat (12/3).
Hal yang terungkap mengenai alasan Rian membunuh dikarenakan kesepakatannya dengan Diska. Bermula dari Rian melakukan BO (booking order) terhadap jasa seksual Diska di sebuah hotel di kawasan Puncak pada (25/2).
"Kalau pembunuhan yang pertama (Diska) itu karena dari keterangan dia itu kan janjian sama korban yang pertama itu dia dijanjikan uang sesuai kesepakatan mereka berdua Rp 1 juta," ujar Dhoni.
ADVERTISEMENT
Setelah mereka bertemu di hotel di Puncak, yang terjadi ialah Diska disebut meminta tarif dua kali lipat dari kesepakatan yakni Rp 2 juta. Lalu, Rian membunuh Diska.
"Di situ lah pelaku mulai sakit hati ataupun merasa jengkel sama korban yang pertama, gitu loh," lanjut Dhoni.
Jasad perempuan bercelana Doraemon alias Diska Putri dimakamkan di pemakaman keluarga di Kabupaten Bogor. Foto: kumparan
Usai membunuh Diska, Rian juga menggasak kalung emas, handphone, dan uang tunai. Jumlah uang yang diambil Rian serta gram kalung emas dan merek handphone Diska belum diungkap polisi.
Dhoni mengatakan sedari awal Rian ini memang berniat membunuh untuk menguasai harta korbannya. Musababnya, saat pembunuhan pertama itu, usai mencekik Diska, Rian sudah menyiapkan tas ransel besar serta trash bag hitam.
Dalam kurun waktu dua minggu, tepatnya Rabu (10/3), muncul korban kedua Rian yakni janda anak satu bernama Elya Lisnawati. Namun, polisi belum mengungkap secara khusus alasan pembunuhan ini. Polisi hanya menyebut Rian menikmati pembunuhan korban kedua.
ADVERTISEMENT
"Secara hasil interogasi bahwa tersangka bisa jadi tidak jera dengan melakukan pembunuhan yang pertama. Tersangka menikmati ketika menghabisi nyawa yang kedua sehingga melalui pengumuman ini kami berhasil untuk tidak lagi jatuh korban-korban berikutnya," ujar Kapolres Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro usai olah TKP, Kamis (11/3).
Sementara, Rian membunuh diduga atas motif karena ingin menguasai harta benda korban seperti handphone, kalung emas dan juga uang tunai.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro (tengah) menunjukkan barang bukti tas ransel yang digunakan pelaku saat gelar perkara kasus pembunuhan berantai di Mapolresta Bogor Kota, Kapten Muslihat, Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
Belum diketahui apakah pembunuhan berantai Rian terinspirasi dari membaca buku atau menonton film genre thriller? Musababnya, menurut polisi Rian sangat menikmati ketika membunuh korbannya yang kedua.
"Dalam arti menikmati itu kan dia. Menikmati mendapatkan barang dari korban itu sangat mudah janjian seperti itu loh. Kalau dilihat dari proses penyidikannya pun tersangka ini menikmati dalam artian karena dia sudah berhasil menguasai barang milik korban seperti yang korban pertama juga," kata Dhoni, di kantornya, Jumat (12/3).
ADVERTISEMENT
"Jadi memang kita harus melakukan tes kejiwaan yang bersangkutan. Dalam artian yang menikmati itu seperti apa. Apakah dia itu memang suka dengan adanya kejadian-kejadian yang sudah dilakukan ataukah bagaimana," lanjut Dhoni.
Dhoni mengatakan selama pemeriksaan, belum ditemukan adanya referensi film atau buku yang membuat Rian membunuh 2 wanita itu.
"Sampai dengan saat ini belum. Tapi untuk lebih dalamnya kami masih melakukan proses penyidikan nih. Belum secara jauh terkait dengan hal-hal yang seperti itu, terinspirasi kekejaman," ujar Dhoni.