Fakta Baru Siswi SD Loncat dari Lantai 4: Lokasi Berteralis; Izin ke Toilet

29 September 2023 8:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, lokasi siswi SD lompat dari lantai 4. Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, lokasi siswi SD lompat dari lantai 4. Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait insiden siswi kelas 6 SDN Petukangan Utara 06 Pagi berinisial SR melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa (26/9) pagi.
ADVERTISEMENT
kumparan pada Kamis (28/9) mendatangi lokasi sekolah tersebut. Di lantai 4 yang diduga menjadi tempat korban melompat telah diberi garis polisi.
Terlihat, tembok pembatas tempat korban meloncat sebenarnya cukup tinggi, sekitar 1 meter. Ditambah, ada beberapa teralis besi yang dipasang di depan tembok pembatas.
Setelah tembok pembatas pun masih ada dak beton yang biasa digunakan untuk menaruh tanaman. Kondisi ini selaras dengan kesimpulan sementara polisi yang menyebut bahwa SR sengaja melompat, bukan jatuh.
Berikut kumparan rangkum fakta baru kasus siswa SD melompat dari sekolah.
SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, lokasi siswi SD lompat dari lantai 4. Foto: Jonathan Devin/kumparan

Sempat Izin ke Toilet

Kepala SDN Petukangan Utara 06 Pagi, Nizar, mengatakan SR melompat saat sedang proses belajar mengajar. Para guru disebut tak ada yang melihat peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
"(Dia) izin ke toilet. Jadi memang saat itu lagi belajar. Jadi memang tidak melihat," ujar Nizar, dikutip Kamis (28/9).
Namun, setelah SR pergi meninggalkan kelas, ia tak kunjung kembali. Hingga akhirnya dia ditemukan tergeletak di lapangan.
"Guru saat ini sedang syok. Dan sudah memberikan klarifikasi kepada polisi," ungkap dia.
SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, lokasi siswi SD lompat dari lantai 4. Foto: Jonathan Devin/kumparan

Tak Ada Bullying

Pihak sekolah membantah adanya bullying terhadap siswi yang melompat dari lantai 4 gedung sekolah. Hal tersebut juga merupakan temuan awal dari pihak kepolisian.
"Nggak ada, nggak ada (bullying). Kami sudah memberikan keterangan jelas, Kapolsek sudah memberikan statement bahwa tidak ada bullying," tutur Nizar pada Kamis (28/9).
SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, lokasi siswi SD lompat dari lantai 4. Foto: Jonathan Devin/kumparan

Sosok Siswi SD yang Melompat

Kata Nizar, semasa hidupnya, SR merupakan siswa yang pintar. Ia pun dikenal gemar bergaul dengan teman-temannya.
ADVERTISEMENT
"Kesehariannya baik, suka bergaul, pinter," ucap Nizar, dikutip Kamis (28/9).
Selain menjadi Kepala Sekolah, Nizar juga merupakan guru pembina ekstrakurikuler Pramuka. Menurutnya, SR pun aktif dalam organisasi yang dibinanya tersebut.
"Dia juga aktif di organisasi Pramuka," ungkapnya.
Lebih jauh, Nizar dan guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut syok usai insiden lompatnya SR. Namun, mereka mengaku telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.
"Guru saat ini sedang syok. Jadi guru sudah memberikan keterangan yang sebenar-benarnya kepada Kapolsek langsung," tutur Nizar.
SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, lokasi siswi SD lompat dari lantai 4. Foto: Jonathan Devin/kumparan

DPRD DKI Dorong Evaluasi Keamanan Sekolah

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, mendorong keamanan sekolah dievaluasi usai kejadian ini. Menurutnya, apa pun alasan siswi tersebut melompat, seharusnya tindakan itu dapat diantisipasi apabila keamanan sekolah ketat.
ADVERTISEMENT
"Sekolah itu tidak punya pengamanan terhadap anak. Seharusnya sudah terpikirkan ini, harus jadi perhatian khusus karena konsep sekolah kita ke depan tinggi-tinggi semua," kata Basri kepada wartawan, Kamis (28/9).
"Seharusnya nih ya, walaupun dia di-bully, walaupun ada anak mencoba lompat, nggak bisa. Contoh teralisnya 1,5 meter. Kalau dilihat dari sekolahnya itu kan gampang, tinggal dia lompat gitu dia jatuh, nggak ada pengamanan," imbuh dia.
Basri mengakui kejadian itu menjadi pukulan berat bagi banyak pihak. Terlebih, ia juga mendengar isu bullying diduga menjadi penyebab keputusan SR melompat hingga meninggal dunia.
"Ini tragis banget ini, menyedihkan. Saya juga denger ada unsur bullying juga. Nah, sebenarnya juga kita pihak sekolah harus mendeteksi itu kan. Kita sudah larang, nggak ada lagi praktik bullying terhadap anak. Nggak boleh ini terjadi," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Kalau pun ada harus diantisipasi. Dan pihak sekolah terutama BP-nya juga harus juga mendeteksi," imbuh dia.
Basri memastikan pihaknya akan membahas hal tersebut ke depan dengan Disdik DKI Jakarta. Sehingga keamanan gedung sekolah bisa ditingkatkan.
"Saya usul juga kepada Ketua Komisi supaya kita ada rapat kerja evaluasi terhadap Disdik. Ini jadi pukulan berat sebenarnya ke kita, (karena) kita lagi mau ngonsepin sekolah itu tinggi atau beberapa lantai, supaya daya tampungnya banyak," ungkapnya.
"Tapi kalau nggak aman kan bahaya buat anak-anak, kan tragis ini. Pihak sekolah harus ekstra perhatian terhadap anak-anak. Evaluasinya semua konsep sekolah tinggi akan kita evaluasi untuk pembangunan 2024 dan harus kita pastikan aman untuk anak-anak," tandasnya.