Fakta Baru soal Anak Bunuh Ayah & Nenek di Lebak Bulus

2 Desember 2024 8:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olah TKP Lanjutan Kasus Pembunuhan di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (30/11/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Olah TKP Lanjutan Kasus Pembunuhan di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (30/11/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah fakta mencuat terkait kasus anak membunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Teranyar, polisi mengungkap kondisi pelaku yang menyesal.
ADVERTISEMENT
Berikut fakta-faktanya:

Pelaku Sangat Sedih dan Menyesal

Kasus ini terkait anak berusia 14 tahun yang menusuk ayah, ibu, serta neneknya. Atas peristiwa itu, ayah dan nenek tewas. Sementara ibunya harus mendapat perawatan intensif.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (30/11) dini hari. Pelaku juga sudah diamankan polisi.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, mengatakan pelaku sudah bisa diajak komunikasi. Ia menyebut, pelaku menyesali perbuatannya.
“Kondisi ananda A ini sudah mulai stabil dari mulai hari kemarin, sekarang dia sudah bisa diajak bicara, menjawab pertanyaan, sudah bisa senyum, tadi juga sudah ngobrol dengan Bu Menteri (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak),” kata Ade, Minggu (1/12).
“Yang bersangkutan juga sangat sedih, menunjukkan rasa penyesalan yang sangat mendalam,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT

Polisi Libatkan Psikolog-KPAI

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi bersama Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat konferensi pers tentang anak bunuh keluarga di Lebak Bulus di Polres Jakarta Selatan, Jakarta, Minggu (1/12/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan pihaknya akan melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku termasuk untuk mengungkap motif dibalik kejadian tersebut.
“(Motif) masih kita dalami dengan psikolog dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) untuk pemeriksaan kejiwaan yang bersangkutan,” kata Ade.
Ade menyebut, hasil pemeriksaan kejiwaan tersebut akan hari ini, Senin (2/12).
Sementara ini pelaku diamankan di rumah aman (safe house) milik Balai Pemasyarakatan (Bapas). Pelaku tak ditahan di Polres sebab masih di bawah umur.
“Anak sebagai pelaku tidak di tahan di polres tetapi dititip di rumah aman/safe house milik Bapas,” ucapnya.

Ibu Pelaku Sudah Sadar

Ibu pelaku, yang turut ditusuk, kini sudah sadar. Namun, ia masih dirawat di ruangan ICU RS Fatmawati karena lukanya.
ADVERTISEMENT
"Sudah sadar, di ICU," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, Minggu (1/12).
Meskipun sudah sadarkan diri, sambung Nurma, korban belum dapat dimintai keterangan oleh polisi terkait peristiwa itu.
"Belum bisa (dimintai keterangan)" ucap dia.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, menyebut korban menderita luka pada bagian leher, lengan, punggung, dan pipinya.
"Ada di leher, lengan, punggung sama pipi. Kita juga belum bisa lihat karena belum bisa masuk. Enggak bisa diajak ngomong juga," ujar dia.

Menteri PPPA Temui Pelaku

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi bersama Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat konferensi pers tentang anak bunuh keluarga di Lebak Bulus di Polres Jakarta Selatan, Jakarta, Minggu (1/12/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menemui pelaku. Usai menemui pelaku, Arifa memberikan keterangan kepada awak media.
Arifatul mengatakan, kehadirannya untuk memastikan hak pelaku sebagai anak yang di bawah umur yang berhadapan dengan hukum ini tercukupi haknya.
ADVERTISEMENT
“Sudah menjadi mandat dan tugas kami untuk memastikan apakah anak tercukupi haknya dan terlindungi karena si A ini sedang dalam kondisi yang kurang baik,” kata Arifa kepada wartawan.
“Kami memastikan bahwa si A ini benar-benar terpenuhi dampingan dari ahli,” lanjutnya.
Arifa memastikan Kementerian PPPA akan memberikan pendampingan terhadap pelaku. Termasuk untuk menggali motif kasus tersebut.
“Mudah-mudahan proses ini bisa dilalui dengan baik dan dalam kondisi yang baik juga sehingga nanti bisa kita mengambil kesimpulan apa yang sesungguhnya terjadi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arifa menyebut pelaku ini adalah anak baik. Ia mengaku sedih atas kejadian tersebut.
“Ya pasti sedih ya saya ya karena anak baik, anak baik,” kata dia.
“Kalau saya tadi melihat sebagai seorang ibu, saya bisa membaca bahwa ananda A ini baik. Sangat baik kalau menurut saya,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain memberikan pendampingan kepada pelaku, Arifa juga menyebut pihaknya akan memberikan pendampingan untuk ibunya yang kini mendapat perawatan intensif di RS Fatmawati.
“Jadi tadi kami juga akan sebetulnya ingin berkunjung menjenguk ibunda. Tapi karena belum memungkinkan kondisinya, jadi kita belum bisa bertemu,” ucap dia.