Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Fakta Baru soal Siti Elina Bawa Senpi ke Istana: Dikenal Pendiam; Dapat Wangsit
27 Oktober 2022 6:43 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Kasus Siti Elina , wanita bersenjata api yang mencoba menerobos kawasan Istana Presiden, akhirnya terungkap. Senpi yang dibawa Lina diduga milik pamannya yang mantan anggota TNI — dulu disebut ABRI.
ADVERTISEMENT
Ketua RT 13/04, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Nurjanah mendapat kabar tersebut dari pembicaraan salah satu keluarga Lina.
"Kalau urusan pistol itu saya dengar, saya ada omongan, itu pamannya dia ini ABRI. Dia punya pistol yang udah enggak aktif enggak kepake, dicurilah sama si Lina ini," ujar Nurjanah saat ditemui di kediamannya, Rabu (26/10).
Nurjanah menjelaskan, awalnya paman Lina mengaku kehilangan senjata api miliknya. Pada saat itu, pamannya tak mengira siapa yang mengambil pistol tersebut.
Hingga akhirnya, berita Lina menerobos kawasan ring I pada Selasa (25/10) membuat heboh hingga terdengar ke telinga kakak Lina. Dari sana, kakaknya tersadar bahwa Lina-lah yang mengambil pistol tersebut.
Ketua RT Tak Yakin Siti Elina Terkait Terorisme
Ketua RT 13, Nurjanah, mengungkapkan keseharian Siti Elina, wanita bersenjata api yang mencoba menerobos kawasan Istana Merdeka.
ADVERTISEMENT
Menurut pandangannya, Lina jauh dari keterlibatan jaringan terorisme.
"Itu mah jauh (keterlibatan terorisme), karena dia memang benar-benar tidak tahu kalau urusan itu. Kalau yang saya lihat ya, sebatas yang saya lihat," kata Nurjanah saat ditemui di kediamannya di Koja, Jakarta Utara, Rabu (26/10).
Nurjanah menjelaskan, Lina memang besar di kawasan Koja. Orang tuanya pun tercatat lahir di Jakarta. Dia menikah dengan seorang pria bernama Bahrul Ulum sekitar 4 tahun yang lalu.
Dari pernikahan itu, Lina dikaruniai 2 orang anak yang saat ini masih berusia balita. Anak sulungnya masih berusia 3 tahun sementara yang kedua berumur 1,5 tahun.
"Itu mah jauh (keterlibatan terorisme), karena dia memang benar-benar tidak tahu kalau urusan itu. Kalau yang saya lihat ya, sebatas yang saya lihat," kata Nurjanah saat ditemui di kediamannya di Koja, Jakarta Utara, Rabu (26/10).
ADVERTISEMENT
Nurjanah menjelaskan, Lina memang besar di kawasan Koja. Orang tuanya pun tercatat lahir di Jakarta. Dia menikah dengan seorang pria bernama Bahrul Ulum sekitar 4 tahun yang lalu.
Dari pernikahan itu, Lina dikaruniai 2 orang anak yang saat ini masih berusia balita. Anak sulungnya masih berusia 3 tahun sementara yang kedua berumur 1,5 tahun.
Siti Elina Baru Sehari Ambil Pistol dari Pamannya, Lalu Pergi ke Istana
Rupanya senjata jenis FN itu dicurinya dari pamannya yang merupakan pensiunan anggota TNI sehari sebelum beraksi.
"Senjata ini baru sehari diambil secara diam-diam dan ini milik pamannya. Kemudian dibawa saat akan ke Istana," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (26/10).
ADVERTISEMENT
Hengki menjelaskan, pistol tersebut diambilnya secara diam-diam dari rumah pamannya. Kemudian, senjata itu dibawanya ke kawasan Istana Merdeka.
Namun saat beraksi, Hengki mengungkapkan, pistol yang digunakan Lina itu terpisah dengan tempat penyimpanan peluru atau magasin.
Siti Elina Mengaku Dapat Wangsit Sebelum Coba Terobos Istana Presiden
Dalam pemeriksaan polisi, Siti mengaku nekat melakukan aksinya karena mendapatkan mimpi tentang akhirat.
"Saat ini memang semua keterangan yang diberikan yang bersangkutan itu seperti mendapat mimpi atau wangsit, yang bersangkutan mimpi masuk surga, masuk neraka, seperti itu sehingga sampai kesimpulan bahwa dia harus menegakkan ajaran yang benar," kata Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (26/10).
ADVERTISEMENT
Namun, alasan Siti tersebut masih perlu dipastikan kembali. Aswin mengatakan pihaknya masih akan mendalami motif Siti membawa pistol ke Istana Merdeka.
"Tapi kita akan terus dalami motif yang bersangkutan, sehingga kita belum bisa pastikan apa motifnya dia membawa senjata," kata Aswin.
Densus 88 Ungkap Siti Elina Punya Hubungan dengan Eks HTI dan NII via Medsos
Siti terhubung dengan eks anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Negara Islam Indonesia (NII).
Kabag Banops Densus 88, Kombes Aswin Siregar, mengatakan Lina terhubung ke eks anggota HTI dan NII itu melalui sosial media.
"Dari hasil pemeriksaan sementara dan analisis Densus 88, ditemukan memang yang bersangkutan terhubung secara media sosial kepada beberapa akun yang kita indikasikan akun eks HTI maupun NII atau Negara Islam Indonesia," ujar Aswin dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (26/10).
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Aswin menyebut, pihaknya masih mendalami keterlibatan Lina dengan kelompok radikal ini.
Siapa BU dan JM yang Ditangkap Usai Siti Elina Coba Terobos Istana Merdeka?
Dalam penyelidikan kasus itu, Densus juga menangkap dua orang yakni BU dan JM yang memiliki hubungan dengan Siti.
Dua orang tersebut dikaitkan dengan organisasi HTI dan NII. Sosoknya diketahui Densus 88 dari aktivitas media sosial Siti.
"Dari pemeriksaan sementara dan dari hasil analisis di Densus 88 ditemukan memang yang bersangkutan terhubung secara medsos (media sosial) kepada beberapa akun yang kita indikasikan sebagai akun eks HTI maupun akun dari NII atau Negara Islam Indonesia," kata Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin di Polda Metro Jaya, Rabu (26/10).
ADVERTISEMENT
"Setelah pemeriksaan akun atau analis dilakukan ditemukan dua orang lainnya yang juga terhubung dengan kelompok NII Jakarta, yaitu seorang dengan atas nama BU dan atas nama JM," tambahnya.
BNPT: Siti Elina Interaksi dengan Kelompok Intoleran Lewat Medsos
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan Siti Elina berinteraksi dengan kelompok intoleran melalui media sosialnya.
Hal ini terungkap setelah BNPT bersama dengan Polri melakukan penyelidikan dari interaksi media sosial Siti Elina.
"Kita melihat itu hanya dari pola sosial medianya saja. Jadi dari sosial media, dari tracingnya, memang ada kelompok-kelompok intoleran yang mereka berinteraksi," ucap Boy saat ditemui kumparan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (26/10).
Menurut Boy, perlu penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui seberapa jauh hubungan Siti dengan kelompok-kelompok tersebut. Sejauh ini, menurut Boy belum ditemukan kedekatan Siti dengan kelompok tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi belum kaitan hal-hal interaksi yang sifat fisik, apakah aktivis daripada organisasi yang telah dilarang dan sebagainya," tutur Boy.