Fakta dari Polisi Soal Peristiwa Tabrakan yang Tewaskan Pasukan Oranye di Jaktim

24 Juli 2020 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi dan pasukan oranye evakuasi sepeda motor yang terlindas truk di dekat Pasar Gembrong, Jakarta Timur.  Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi dan pasukan oranye evakuasi sepeda motor yang terlindas truk di dekat Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Foto: Wisnu Prasetiyo/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang anggota pasukan oranye atau PPSU di Kelurahan Kelapa Dua Wetan Jamaludin tewas dalam kecelakaan lalu lintas. Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Raya Bambu Apus, Jakarta Timur, Jumat (24/7) sekitar pukul 15.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Keterangan saksi mengatakan pasukan oranye Jamaludin yang mengendarai sepeda motor sempat menabrak mobil yang ada di depannya saat akan mendahului. Ia pun terjatuh dan terlindas truk yang berjalan dari arah berlawanan.
Namun, polisi memiliki versi yang berbeda. Kanitlakalantas Polres Jakarta Timur AKP Teguh mengatakan tidak ada kendaraan lain yang terlibat selain truk dan motor korban dalam peristiwa tersebut.
"Semula kendaraan sepeda motor Yamaha Vega B 6825 THC datang dari arah Barat ke Timur melalui Jalan Raya Bambu Apus, sesampainya di depan gedung Balai Rehabilitas Sosial Cipayung bermaksud mendahului kendaraan truk Isuzu B 9836 UVW yang ada di depannya berjalan searah," kata Tegus saat dikonfirmasi, Jumat (24/7).

Pasukan Oranye Tewas di Tempat

Teguh menuturkan karena tidak cukup ruang, motor yang dikendarai korban menyenggol badan truk yang dikemudikan oleh Mohamad Supandi. Akibatnya korban pun terjatuh.
ADVERTISEMENT
"Pengemudinya terlindas oleh roda belakang kanan yang mengakibatkan pengemudi tersebut luka-luka pada kepala pecah dan meninggal di TKP," ucap Teguh.
Saat ini jenazah sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Sementara pengemudi truk tengah dimintai keterangan di Satlantas Polres Jakarta Timur.
"Untuk sementara dimintai keterangannya dulu," kata Teguh.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)