Fakta di Balik Poster Telur Halal dari Ayam 'Bebas Zina'

9 Februari 2018 18:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster telur halal (Foto: Twitter/@_fransiskancis)
zoom-in-whitePerbesar
Poster telur halal (Foto: Twitter/@_fransiskancis)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini masyarakat dibuat heboh dengan beredarnya poster promosi telur halal. Dalam poster tersebut terdapat label halal bulat berwarna hijau. Di dalam label juga terdapat tulisan Malaysia sehinggu telur-telur itu dipastikan berasal dari Negeri Jiran, bukan dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Poster tersebut mempertanyakan apakah telur yang masyarakat konsumsi sudah halal atau belum.
"Jangan sampai kita memakan telur yang dihasilkan ayam pezinah. Untuk itu kami sajikan kepada anda TELUR HALAL," tulisnya.
"Kami sangat memperhatikan pergaulan ayam-ayam kami agar tidak terlibat pergaulan dan sex bebas. Kami menjamin setiap pejantan hanya boleh membuahi 4 indukan sesuai syari'ah," jelas poster itu.
Heboh soal telur halal ini sebenarnya merupakan isu lama. Tahun 2016, Bahagian Hab Halal, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim), semacam badan sertifikasi halal, menyayangkan hal tersebut. Isu mengenai telur halal yang telah viral di media sosial dianggap sebagai hal yang keterlaluan.
"Viral telur halal yang disebarkan di media sosial baru-baru ini adalah keterlaluan. Tindakan syarikat produsen yang meletakkan logo halal pada setiap biji telur juga adalah hal yang berlawanan dengan peraturan soal logo halal," tulis Bahagian Hab Halal Jakim di akun Facebooknya 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Bahagian Hab Halal Jakim menyebut, Sijil (sertifikat) Pengesahan Halal Malay yang dikeluarkan terhadap produk telur ayam hanya untuk memastikan pembersihan dan pembungkusan telur tidak dengan proses yang meragukan.
Masyarakat diimbau supaya lebih berhati-hati dalam mempercayai isu yang tengah viral, telebih lagi bila hendak menyebarkannya.
Di Indonesia sendiri beredarnya poster telur halal menuai banyak tanggapan. Ada yang yang menyayangkan hal tersebut dan juga ada yang menunggu kebenaran soal kehalalan telur tersebut.
"Mahkluk Tuhan paling sempurna kan manusia ya, tumbuhan dan hewan itu tidak berakal nurani. Kok bisa sih, ada beginian..." tulis akun Twitter @_matasendu.
"Ditunggu resminya halal enggaknya ya," komentar akun @hariyanto_001.