Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Seorang anak berusia 14 tahun menusuk ayah, ibu dan neneknya di rumah mereka di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11/) dini hari.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, menjelaskan bahwa pelaku menusuk Ayah dan Ibunya saat keduanya dalam keadaan tertidur.
“Informasi awal ya, kami dapatkan keterangan dari pelaku, ya ayahnya sedang tidur bersama ibunya, dia turun mengambil pisau dari dapur dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut” ujarnya.
Sedangkan nenek pelaku diduga ditusuk saat sedang keluar kamar saat kejadian tersebut.
Ayah dan nenek pelaku meninggal dunia usai penusukan tersebut. Sedangkan ibu pelaku masih dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Sempat Coba Lari
Usai menjalankan aksinya, pelaku sempat mencoba melarikan diri.
"Setelah mendengar saksi Agus melaporkan terjadinya pembunuhan melalui HT (Handy Talky), lalu saksi Tomih melihat pelaku saat itu awalnya berjalan kaki dengan cepat di Taman Blok A Perumahan Taman Bona Indah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
"Lalu saksi Agus memanggil pelaku, dan tiba-tiba pelaku berlari ke arah lampu merah Karang Tengah," tambah Ade.
Agus yang merupakan seorang sekuriti meminta bantuan rekannya untuk mengamankan pelaku. Akhirnya pelaku berhasil dibekuk.
"Langsung menangkap pelaku yang saat itu pada bagian tangan kanan dan tangan kirinya serta pakaian pelaku terlihat berlumur darah," beber dia.
Usai diamankan, pelaku langsung diserahkan oleh sekuriti ke Polsek Cilandak untuk diproses lebih lanjut.
Merasa Dapat Bisikan
Pelaku pembunuhan keluarga di Lebak Bulus merasa ada yang membisikinya sebelum beraksi.
“Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung.
ADVERTISEMENT
Terkait motif pelaku mencoba membunuh seluruh anggota keluarganya, Gogo belum bisa mengungkap. Sebab, investigasi masih berlangsung.
“Saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR (Asosiasi Psikologi Forensik), untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu” ujar dia.
Ada Isu Anak Bunuh Keluarga di Lebak Bulus Depresi Dipaksa Belajar
Polisi masih menyelidiki motif remaja 14 tahun yang membunuh keluarganya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Belakangan muncul isu anak itu mengalami depresi karena terus ditekan untuk belajar.
Isu ini beredar di sosial media. Muncul potongan komentar dari seseorang yang mengaku sebagai orang tua teman sekolah pelaku.
Menurut dia, saat masih SD, pelaku sering tertidur di kelas lantaran belajar sampai tengah malam. Bahkan disebut bahwa sehari sebelum kejadian, anak tersebut sempat mengunggah status di aplikasi WhatsApp bahwa dia masih disuruh belajar saat baru sampai rumah.
ADVERTISEMENT
Anak tersebut berusia 14 tahun dan disebut masih duduk di kelas 1 SMA. Peristiwa pembunuhan terjadi pada Sabtu (30/11) pada pukul 01.00 WIB dini hari.
Terkait ini, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menyatakan pihaknya akan mendalami informasi tersebut.
"Nanti didalami dulu ya," kata Nurma saat dikonfirmasi, Sabtu (30/11).
Hasil Tes Urine
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, mengungkapkan hasil tes urine yang dijalani pelaku pembunuhan keluarga di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
“[Hasil] tes urine negatif,” kata Gogo usai melakukan olah TKP di lokasi kejadian, Sabtu (30/11).
Sebelumnya polisi melakukan tes urine kepada pelaku untuk memastikan apakah ada pengaruh zat tertentu yang memengaruhi perilakunya.
ADVERTISEMENT