Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Fakta-fakta Anggota TNI AL Terlibat Penembakan Bos Rental
7 Januari 2025 6:48 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
TNI AL telah menetapkan 3 anggotanya Sertu AA, Sertu RA, dan KLK BA yang terlibat dalam peristiwa penembakan yang tewaskan bos rental Ilyas Abdul Rahman (48) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1) lalu.
ADVERTISEMENT
Danpuspomal Laksda Samista mengatakan, ketiganya langsung dibawa ke Puspomal untuk diperiksa sejak Sabtu (4/1).
"Dan sesuai dengan surat penahanan dari ankum (atasan yang berhak menghukum) sudah kami terima. Terhitung karena hari Sabtu yang lalu itu anggota itu sudah kita amankan," ujar Samista dalam konferensi pers di Koarmada RI Gunung Sahari, Jakpus, Senin (6/1).
Lebih lanjut, Samista mengatakan bahwa penanganan kasus terhadap 3 anggota TNI AL ini telah naik ke proses penyidikan. Samista lalu ditanya soal status ketiga TNI AL apakah sudah tersangka atau belum.
"Dan sekarang setelah ada tanda-tanda dengan beberapa bukti maka kami yang bersangkutan masuk proses penyidikan dan sudah kami tetapkan [tersangka]," kata dia.
"Bukti penahanan sementara dalam 20 hari pertama itu sudah ditandatangani oleh ankum terhitung dari mulai hari hari Sabtu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Anggota TNI AL di Penembakan Bos Rental Mobil: 2 Kopaska dan 1 KRI Bontang
TNI AL mengungkap asal-usul anggotanya yang terlibat. Dua di antaranya adalah anggota dari pasukan elite TNI AL, Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Pangkoarmada RI Laksdya Denih Hendrata menyebut, ketiga anggota TNI AL itu adalah sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA.
Sertu AA dan Sertu RH adalah berasal dari satuan Kopaska. Sementara KLK Bambang bertugas di KRI Bontang.
"Terima kasih mungkin ini adalah pertanyaan peran dan satuan yang peran nanti dari penyelidikan atau dari penyidikan ya. Tapi kalau misalnya bicara satuan tiga orang itu dua dari satuan Kopaska [Komando] Armada 1 dan satu itu adalah KRI Bontang mungkin itu jawaban ya," jelas Denih dalam konferensi pers di Koarmada RI, Gunung Sahari, Jakpus, Senin (6/1).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, untuk Sertu AA, saat ini tengah bertugas sebagai seorang ADC atau ajudan. Namun, dia tidak menjelaskan menjadi ajudan untuk siapa.
"Pertama masalah status senjata. Senjata itu senjata inventaris yang melekat karena jabatan dari AA itu adalah ADC. Nah ADC, ajudan ya. sehingga ketika dia dapat tugas itu sudah SOP senjata itu melekat," tambahnya.
Pangkoarmada RI Bantah 3 Anggotanya Bekingi Sindikat Penggelapan Mobil
Pangkoarmada RI Laksdya Denih Hendrata membantah 3 anggota TNI AL yang terlibat dalam penembakan bos rental mobil Ilyas Abdul Rahman (48).
Menurut Denih anggotanya itu murni memiliki mobil tersebut dengan cara membeli untuk keperluan pribadinya.
"Sementara ini kita melihatnya ini adalah murni sebagai pembeli karena ingin memiliki sebagai kendaraan untuk pribadi. Dan nanti mungkin akan dijelaskan Danpuspomal bagaimana rangkaian tadi sudah disampaikan bagaimana kejadian itu juga tampak tidak ada rasa bersalah," ujarnya dalam jumpa pers di Koarmada RI, Gunung Sahari, Jakpus, Senin (6/1).
ADVERTISEMENT
Denih menjelaskan mobil itu hendak dibeli Sertu RH dari IH. RH ditemani dua anggota TNI AL lainnya saat bertemu IH, yakni Sertu AA dan Kelasi Kepala BA. Dalam prosesnya RH sempat akan membatalkan pembelian mobil Brio tersebut.
"Nah, karena penjualan itu tidak bisa memberikan surat STNK dan BPKB, makanya perjanjiannya sebetulnya itu sudah mau di-cancel, enggak jadilah gitukan. Ya tapi lah bujuk rayu akhirnya dibawa juga," tutur Denih.
Menurut Denih mobil itu ditawarkan dengan harga Rp 135 juta di situs online. Namun baru di-DP Rp 40 juta.
Denih menerangkan pihaknya masih akan menyelidiki kasus ini. Terutama terkait transaksi antara anggotanya dengan penadah yang menggelapkan mobil rental milik Ilyas Abdul Rahman.
ADVERTISEMENT