Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Seiring berakhirnya bulan suci Ramadhan, jemaah umrah yang datang dari berbagai dunia untuk beribadah di Masjidil Haram, Makkah, kembali ke negara masing-masing.
ADVERTISEMENT
Gelombang kepulangan mencapai puncaknya setelah Ramadhan memasuki hari ke-30 dan setelah selesai salat Id. Sebagian besar di antara mereka pulang lewat Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah , sekitar 1 jam naik bus dari Makkah.
Namun, Bandara Jeddah malah kacau karena membludaknya jemaah yang hendak pulang ke negara masing-masing. Apa yang terjadi? Berikut yang telah kumparan rangkum:
Jemaah Tertahan di Bandara Jeddah, Penerbangan Delay
Dalam video yang dibagikan oleh seorang jemaah umrah Indonesia kepada kumparan, tampak jemaah dari berbagai negara memenuhi pelataran atau bagian luar bandara.
Mereka membawa koper-koper besar dan bawaan lainnya di bawah terik Matahari yang menyengat. Beberapa di antara mereka membawa payung. Mereka tidak bisa masuk ke dalam bandara saking padatnya calon penumpang.
“Ini keadaan airport internasional hari ini. Sangat padat sekali,” demikian suara pengambil video yang terdengar. “Orang antre seperti semut, bisa-bisa ketinggalan pesawat,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah penerbangan internasional tertunda (delay). Pengumuman misalnya disampaikan oleh maskapai Pakistan International Airlines (PIA) di akun medsosnya.
Pakistan adalah pengirim jemaah umrah terbesar disusul oleh Indonesia.
“Kemacetan besar-besaran di Bandara Jeddah menyebabkan penundaan luar biasa dalam penerbangan semua maskapai. Orang-orang berjuang untuk mencapai konter check in. Penerbangan PIA mungkin juga terpengaruh. CEO PIA berkomunikasi dengan VP GACA (General Authority of Civil Aviation Saudi Arabia-Red) untuk memfasilitasi dan memberi kenyamanan kepada tamu kami yang berharga,” cuitnya.
Calon Penumpang Tidur di Dalam dan Luar Terminal Bandara
Padatnya bandara membuat jemaah kesulitan menuju konter check in. Hal ini berimbas kepada penundaan sejumlah penerbangan.
Chaos paling kentara terlihat di Terminal Utara yang merupakan terminal penerbangan internasional. Di sini, selain jemaah umrah yang hendak pulang, ada juga calon penumpang yang hendak bepergian atau berlibur.
ADVERTISEMENT
Menurut media lokal Okaz, sejumlah besar calon penumpang tampak tidur di dalam dan luar terminal bandara. Dalam video yang beredar, tampak jemaah duduk bergerombol di lantai beserta barang bawaan mereka di dalam bandara maupun di luar bandara.
Menurut sumber, ada penumpang yang sudah berada di terminal bandara sejak Senin malam. Akibat pesawat delay, mereka tidur di ruang tunggu bandara.
Sumber Okaz juga menyebutkan, sejumlah maskapai meminta pengelola bandara agar membuka Terminal Haji yang lebih luas untuk mengurangi kepadatan. Namun, usul ini ditolak.
Tanggapan CEO Bandara Jeddah
Bandara Jeddah memiliki independensi sendiri dan dikelola oleh Perusahaan Bandara Jeddah. CEO perusahaan tersebut, Rayan Tarbzouni, mengatakan pihaknya mencari ahli internasional untuk menjawab tantangan yang dihadapi Bandara Internasional King Abdulaziz.
ADVERTISEMENT
Tarabzouni membenarkan adanya permasalahan yang terjadi saat ini, termasuk keluhan pembatalan penerbangan oleh para penumpang.
Dia mengatakan penumpukan penumpang itu terjadi karena berbagai sebab, yaitu peningkatan besar penerbangan internasional setelah melandainya pandemi yang juga bertepatan dengan musim umrah.
Media lokal Al Madina News sebelumnya melaporkan bahwa sedikitnya staf yang bekerja di bandara turut berperan terjadinya penumpukan calon penumpang dalam waktu yang lama.
KJRI Temui Otoritas Penerbangan Minta Terminal Haji Dibuka
Mengetahui kejadian ini, pejabat KJRI pun melobi otoritas bandara agar membuka Terminal Haji sehingga kepadatan calon penumpang terurai. Konsul Penerangan Sosial-Budaya Dr Windratmo selaku Plt Konsul Perhubungan telah mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden General Authority Civil Aviation (GACA) Essam Fouad Nour, terkait kondisi di Bandara Jeddah.
Dalam pertemuan itu, Konsul Pensosbud didampingi juga oleh Manajer Operasional Lion Air, Zubaidi. Mereka meminta permohonan pembukaan Terminal Haji.
ADVERTISEMENT
Mengutip keterangan tertulis KJRI Jeddah, Rabu (4/5), permohonan ini dimaksud untuk menghindari penumpukan jadwal keberangkatan bagi para jemaah umrah Indonesia sehingga seringkali terjadi penundaan waktu keberangkatan sekitar dua jam.
Atas permohonan Indonesia tersebut, Wakil Presiden GACA menyampaikan bahwa untuk saat ini Terminal Haji belum dapat dioperasikan hingga memasuki Musim Haji.
Hal ini ditegaskan juga oleh Direktur Operasi Bandara Jedco Essam Farahat yang menyampaikan keprihatinan atas padatnya jadwal penerbangan di Terminal Utara Bandara Jeddah saat ini.
Dugaan Bandara Jeddah Kacau: Jemaah Tiba 12 Jam Sebelum Jam Terbang
Muncul dugaan bahwa kekacauan itu akibat jemaah umrah yang hendak kembali ke negaranya masing-masing tiba di Bandara Jeddah sekitar 12 jam sebelum jadwal keberangkatan. Kedatangan yang sangat awal ini menyebabkan penumpukan penumpang di Terminal Utara, terminal tempat maskapai asing/internasional beroperasi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari media lokal Al-Watan, sumber-sumber mengungkapkan bahwa Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Arab Saudi mempersiapkan sanksi kepada agen perjalanan yang mengirim jemaah mereka ke Bandara Jeddah 12 jam sebelum penerbangan. Sanksi itu bisa berupa penghentian operasi hingga satu tahun.
Al-Watan memberitakan, kepadatan luar biasa telah berpindah dari Terminal Selatan yang merupakan terminal khusus Saudi Airlines ke Terminal Utara yang merupakan terminal untuk maskapai asing.
Agen travel yang mengirim jemaah 12 jam sebelum pembukaan penerbangan telah memicu penumpukan calon penumpang di dalam dan luar Terminal Utara.
Kedatangan calon penumpang lebih awal 12 jam ini menyalahi instruksi Kemenhaj yang menetapkan kedatangan jemaah di ruang keberangkatan harus empat jam sebelum penerbangan. Pelanggaran atas instruksi yang kemudian memicu penumpukan calon penumpang itu menyebabkan pihak bandara kewalahan untuk menangani gelombang besar calon penumpang.
ADVERTISEMENT
Al-Watan mengungkapkan, beberapa sumber yang mengetahui seluk beluk umrah membenarkan bahwa banyak agen travel yang mengirim jemaah ke bandara jauh sebelum jadwal keberangkatan agar mereka tidak menanggung tanggung jawab waktu menginap tambahan di hotel, mengingat waktu check out tamu adalah pukul 14.30.