Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Fakta-fakta Banjir Rob Landa Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
25 Mei 2022 8:08 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Kawasan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang diterjang banjir pada Selasa (23/5). Ketinggian air bervariasi mulai dari 30 cm hingga 1.5 meter.
ADVERTISEMENT
Pantuan kumparan di lokasi, air meredam seluruh kawasan tersebut. Kemacetan pun terjadi akibat lalu lintas yang hampir lumpuh. Banyak kendaraan yang mati mesin akibat terendam air.
Para petugas baik dari aparat kepolisian, BPBD dan Basarnas tampak sibuk mengatur lalu lintas dan membantu warga yang terdampak banjir.
Petugas yang berjaga di lokasi, Ipda Rudy mengatakan, banjir rob ini diperparah lantaran adanya tanggul yang jebol di kawasan pelabuhan.
"Di dalam kawasan industri terdapat tembok roboh sehingga air laut meluap, sehingga membanjiri area pelabuhan. Ketinggian sampai saat ini di dalam sampai 1,5 meter," ujar Rudy.
Banjir Rob Jebol Tanggul Tanjung Emas Semarang
Banjir rob menerjang Pesisir Utara Kota Semarang. Bahkan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, banjir rob mencapai 1,5 meter lantaran adanya tanggul yang jebol.
ADVERTISEMENT
Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis Erutjahjo, mengatakan, saat ini pesisir pantai utara sedang mengalami pasang tertinggi lantaran posisi jarak Bumi dan Bulan yang dekat.
"Pertengahan Mei hingga Juni merupakan puncak pasang tertinggi disebabkan posisi jarak bumi dan bulan relatif dekat dan memicu air pasang tinggi," ujar Ganis.
Ia menjelaskan, fenomena puncak pasang tertinggi juga dibarengi tingginya gelombang laut yang mencapai 1,25 meter hingga 2 meter. Sehingga, limpasan air ke darat semakin banyak.
"Dengan tinggi gelombang kategori sedang ditambah puncak pasang tinggi bersamaan, maka meningkatkan limpasan air di daratan sehingga meningkatkan ketinggian pasang," ujar Ganis.
Ia memprediksi fenomena naiknya air laut ini akan terjadi hingga pertengahan bulan Juni. Meski begitu, periode naik turun air laut akan bervariasi.
Pemkot Semarang Salurkan Bantuan Nasi Bungkus untuk Korban Terdampak Banjir Rob
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Semarang mulai menyalurkan bantuan bagi warga korban banjir rob yang menerjang kawasan pesisir utara. Banjir diperparah dengan adanya tanggul jebol di Pelabuhan Tanjung Emas.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, ada ribuan warga yang terdampak banjir. Terutama mereka yang tinggal di sekitar Tanjung Mas.
"Sedulur-sedulur yang terdampak kami catat hingga saat ini sampai 6 RW di wilayah pesisir Kota Semarang, yang sebagian besar masyarakat tidak menghendaki mengungsi," ujar Hendi.
Ia menjelaskan, bantuan yang pertama kali akan diberikan ialah ribuan nasi bungkus.
"Malam ini kita mulai kirimkan tiga ribu nasi bungkus, lalu juga ada dari Pak Kapolrestabes dan Pak Dandim, serta kawan-kawan swasta yang akan terlibat," jelas dia.
Sementara, terkait penanganan tanggul jebol, pihaknya akan membuat tanggul darurat untuk menahan laju air. Tanggul darurat tersebut dibangun dengan menumpuk karung berisi pasir.
8 Ribu Warga Pesisir Terdampak Banjir Rob di Tanjung Emas Semarang
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, mengatakan sampai saat ini diketahui sebanyak 8 ribu warga terdampak banjir rob tersebut.
ADVERTISEMENT
“Diperkirakan masyarakat terdampak sekitar 8.000 warga,” kata Iqbal.
Lebih lanjut, Iqbal menjelaskan saat ini Polri terus menurunkan 800 personel gabungan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir rob.
Menurut Iqbal, banjir rob tersebut terjadi hampir di seluruh wilayah pesisir Jawa Tengah.
“Polri menenrjunkan 800 anggota (Polrestabes, Polair, Sabhara, Brimor dan Polres Demak),” jelasnya.
“Rob ini hampir menyeluruh di daerah pesisir Jawa Tengah khusus untuk wilayah Tanjung Mas dan Sayung Demak,” tambahnya.
Iqbal menyebut sampai saat ini tidak ada korban jiwa atas kejadian banjir rob yang terjadi di wilayah Tanjung Emas.
BPBD Jateng Minta Aktivitas Disetop
BPBD Jawa Tengah meminta aktivitas pekerjaan di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, diberhentikan sementara.
"Karena ada pengelolanya (perusahaan), kalau fenomenanya seperti ini lebih baik diliburkan," ujar Kabag TU BPBD Jateng Safrudin.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, hingga saat ini tanggul yang jebol di kawasan pelabuhan belum juga dilakukan penanganan lantaran arus air yang masih kencang.
"Mungkin nunggu surut baru dilakukan penanganan darurat. Belum bisa langsung diatasi permanen. Kita belum tahu panjang tanggul yang jebol, lebarnya berapa," jelas dia.
Meski begitu, pihaknya telah mengerahkan tim ke daerah terdampak banjir rob sejak kemarin. Tim itu akan siaga di posko hingga dapur umum.
Cerita Warga Semarang Terdampak Tanggul Jebol Banjir Rob
Roni, salah satu warga Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara mengatakan, banjir rob yang melanda kali ini terbilang yang paling parah.
"Ini yang paling parah selama 10 tahun saya tinggal di sini. Di sini memang sering rob tapi ini yang paling parah, mungkin karena ada tanggul jebol ya," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Sementara berdasarkan data dari Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah tiga daerah terdampak banjir rob paling parah yakni Tambaklorok, Bandarharjo dan Kebonharjo.
"Ada 3 daerah di Kota Semarang yang paling parah. 10.800 warga di Kecamatan Semarang Utara terdampak banjir rob," ujar Kepala Seksi Pelayanan Masyarakat, Dwi Handoko saat dihubungi wartawan, Selasa (24/5).
Ia menjelaskan, ada lebih dari 232 titik rob di tiga kelurahan dan 93 Rukun tetangga (RT), yang tersebar di Kecamatan Semarang Utara.
BPBD Butuh 3.600 Karung Pasir
ADVERTISEMENT
BPBD Jawa Tengah masih berupaya menambal jebolnya tembok penahan air laut di kawasan industri Lamicitra, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Luas tanggul yang jebol sekitar 20 meter ×1.5 meter.
"Penanganan sesuai instruksi Pak Gubernur akan kita laksanakan hari ini. Bersama stakeholder terkait termasuk PT Pelindo dan PT Lamicitra," ujar Kabag TU BPBD Jateng Safrudin.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, untuk menambal tanggul tersebut pihaknya membutuhkan sedikitnya 3.600 karung pasir.
"Tanggul darurat memakai sand bag atau karung dari pasir. Kebutuhannya 3.600 karung untuk menambal tanggul yang jebol. Dari Pelindo 1.000 karung, dari Lamicitra 1.000 karung dan ada dari BPBD juga," jelas dia.
Ia menyebut, arus yang kuat menjadi salah satu kendala dalam menambal tanggul tersebut sehingga urung dilaksanakan.