Fakta-fakta Banjir Underpass Kemayoran

3 Februari 2020 6:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menggunakan pompa air untuk menyedot banjir yang menggenang di Underpass Kemayoran, Jakarta Pusat. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menggunakan pompa air untuk menyedot banjir yang menggenang di Underpass Kemayoran, Jakarta Pusat. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Hujan deras mengguyur Jakarta, Minggu (2/2) sejak pagi hari. Akibatnya, sejumlah titik di ibu kota tersebut banjir, termasuk daerah Medan Merdeka dan depan Istana Negara.
ADVERTISEMENT
Bahkan, sekitar pukul 08.00 WIB, genangan air di gerbang Monas sempat mencapai 30 sentimeter sebelum akhirnya mulai surut. Kondisi serupa juga tampak di sekitar Patung Kuda yang pada pukul 08.30 WIB sudah kering.
Selain di Jakarta Pusat, genangan air juga akibat hujan di pagi hari terjadi di Jakarta Utara. Tepatnya, di Jalan Gaya Motor III Sunter, Jakarta Utara tepatnya di depan Auto 2000, Jalan Boulevard Barat Kelapa Gading Jakarta Utara dan di samping Terminal Bus Tanjung Priok.
Namun, di antara seluruh lokasi tersebut, Underpass Kemayoran menjadi lokasi yang terdampak banjir paling parah. Berikut fakta-faktanya:

Banjir 5 meter

Pada pukul 11.20 WIB, banjir di Underpass Kemayoran sudah mencapai lima meter. Akibatnya, jalan bawah tanah tersebut harus ditutup.
ADVERTISEMENT
“(Ketinggian air) 5 meter,” ucap petugas Damkar di lokasi.
Namun, menurut dia, banjir pada hari ini lebih rendah daripada banjir Jakarta yang sempat menggenangi underpass Kemayoran awal Januari lalu.
Banjir yang masih menggenang ini lantas menjadi tontonan warga sekitar yang melintas di Kemayoran. Nampak pula beberapa warga yang mengambil gambar.

Sudah sering terjadi

Menurut Sekda DKI Saefullah, banjir di Underpass Kemayoran itu sudah sering terjadi. Ia menyarankan agar pihak Pengelolaan Kompleks (PPK) setempat agar memperhatikan drainase di lokasi tersebut.
"Kalau saya sarankan, PPK Kemayoran, drainase ini mesti dievaluasi," kata Saefullah.
Underpass Kemayoran merupakan kawasan yang menjadi tanggung jawab Kementerian Sekretariat Negara. Pengelolaannya dilakukan oleh PPK Kemayoran.
Ia juga sempat membandingkan kawasan Ancol yang memiliki sistem penataan air lebih baik. Sehingga, saat hujan terus mengguyur tak terjadi banjir.
ADVERTISEMENT
“Ancol, misalnya, kan relatif tidak ada masalah, karena punya sistem polder sendiri. Harusnya Kemayoran ini juga punya polder sendiri, kaitan antara saluran kecil dan sedang besarnya, sampai danau, sampai ke kali ditata ulang,” kata dia.

Diharapkan surut Senin

Menjelang pukul 21.00 WIB, banjir di Underpass Kemayoran sudah mulai surut hingga 2,5 meter. Bahkan, menurut Kepala Sektor 6 Kecamatan Kemayoran Mulandono, diprediksi genangan air yang menutupi jalan sudah bisa kering pada Senin (3/2).
"Insyaallah, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, sampai besok, insyaallah bisa kering," ucap Mulandono.
Sementara itu, Kadis Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Satriadi sebelumnya memprediksi banjir baru akan surut dua sampai tiga hari lagi. Ia berharap, hujan tak turun lagi sampai proses pengeringan selesai.
ADVERTISEMENT
"Tapi alat (pompa air) kita standby terus," kata Satriadi,
Untuk mengurangi ketinggian air Pemprov DKI bersama pengelola kompleks (PPK) Kemayoran sudah mulai menyemprot air ke luar. Total, ada 17 pompa air dari berbagai instansi, mulai dari Pemadam Kebakaran hingga Kementerian PUPR, yang difungsikan.

Bangun pompa di Sentiong

Karena banjir di Unperpass Kemayoran sering terjadi, Kementerian PUPR lalu berencana meninjau kembali sistem drainase di lokasi. Menurut Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, pihaknya juga berencana mengangkat sedimen saluran air di Underpass Kemayoran.
Selain itu, PUPR juga akan membangun pompa di Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, untuk menanggulangi banjir di Jakarta, khususnya di Kemayoran. Paling tidak, kata Jarot, pompa tersebut bisa memompa air hingga 50 meter kubik per detik.
ADVERTISEMENT
"Paling tidak kalau sistemnya sudah betul kami koneksikan ke Sentiong, nanti ini akan tersedot. Jadi pada saat air pasang sudah terhalang oleh pompa sentiong, tetapi kalau ada hujan kami sedot ke luar. Sehingga sangat efektif untuk menanggulangi banjir di sini,” pungkas Jarot.