Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Fakta-fakta Baru dari Sidang Lanjutan Pemeriksaan Sambo-Putri
9 November 2022 6:59 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) kemarin, Selasa (8/11).
ADVERTISEMENT
Sejumlah saksi dihadirkan dalam persidangan itu. Fakta-fakta baru tersaji. Apa saja itu? berikut rangkumannya.
Momen ART Susi Cium Tangan Sambo dan Peluk Putri Candrawathi
Salah satu saksi yang dihadirkan ialah Susi, Asisten Rumah Tangga Sambo dan Putri. Ia tampak mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Susi juga terlihat mengenakan kerudung hitam bermotif bunga.
Saat tiba di ruang sidang, Susi tampak langsung mendekati Putri yang duduk di kursi terdakwa. Susi langsung mencium tangan kemudian memeluk Putri. Pelukan mereka terjadi beberapa saat, diakhiri dengan usapab tangan Putri di wajah Susi.
Setelahnya, Susi mendekati Ferdy Sambo lalu mencium tangannya. Susi kemudian kembali ke kursi saksi.
Sosok Susi sempat menjadi sorotan setelah beberapa kali ditegur hakim lantaran dinilai memberikan keterangan yang berbelit dan tidak benar. Kala itu, Susi bersaksi untuk terdakwa Richard Eliezer.
ADVERTISEMENT
Kini, Susi kembali dihadirkan sebagai saksi. Namun untuk terdakwa Sambo dan Putri.
Sambo Hendak Main Badminton di Rumah Idham Azis Sebelum Eksekusi Yosua
Ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq, menceritakan aktivitas atasannya pada Jumat 8 Juli 2022, di hari eksekusi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Cerita itu disampaikannya saat menjadi saksi dalam lanjutan persidangan di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11).
Mulanya, hakim menanyakan soal kepulangan Sambo ke rumah pribadinya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan, pada 8 Juli tersebut. Daden menjawab bahwa Sambo pulang sekitar pukul 15.30 WIB. Lebih dulu dari istrinya Putri Candrawathi yang masih dalam perjalanan pulang dari Magelang.
ADVERTISEMENT
"Duluan Pak Ferdy Sambo (dibanding Putri)," kata Daden.
Seingat Daden, dia kemudian diminta menyampaikan Yogi (sopir) dan Adzan Romer (ajudan), mengecek alat badminton. Sore itu, Sambo disebut hendak bermain badminton.
"Kan ada grup WA di antara ajudan dan ART, Romer sudah mengabari kegiatan Ferdy Sambo setelah ini main badminton?" tanya hakim.
"Kalau di grup keluarga tidak ada Yang Mulia tapi seingat saya itu ada di-share di grup Spri Kadiv Propam Yang Mulia," jawab Daden.
"Di-share di grup Spri Kadiv Propam, kegiatan terdakwa setelah ini adalah main bulu tangkis?" tanya hakim.
"Siap," jawab Daden.
Hakim pun menanyakan di mana Sambo hendak bermain badminton. Sore itu, Sambo ternyata hendak berolahraga di lapangan badminton milik eks Kapolri, Jenderal (Purn) Idham Azis.
ADVERTISEMENT
"(Lapangan milik) Pak Idham, Yang Mulia," kata Daden.
"Oh Idham Aziz mantan Kapolri?" tanya hakim.
"Siap," jawab Daden.
"Jadwalnya adalah setelah ini artinya Saudara sudah tahu jadwal terdakwa setelah ini main bulutangkis di rumahnya Saudara Idham Azis?" tanya hakim.
"Betul Yang Mulia," jawab Daden.
Brigadir Yosua Siapkan Surprise Anniversary Sambo dan Putri 2 Hari Sebelum Tewas
Rabu 6 Juli 2022, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, sibuk menyiapkan kejutan untuk peringatan anniversary penikahan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang. Saat itu, Yosua mempersiapkan kue hingga tumpeng.
Hal tersebut terungkap dari kesaksian Brigadir Daden Miftahul Haq, ajudan Sambo. Ia bersaksi untuk Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11).
ADVERTISEMENT
"Jam 4 sore itu saya diajak almarhum Yosua ke suatu tempat, almarhum tidak menyebutkan ke mana, saya bilang 'ke mana sih Yos, sudah sore', [dijawab] 'ada, nanti antar saja', oh iya saya bilang," kata Daden.
"Jam setengah 6 almarhum mengajak lagi, saya tanya lagi mau ke mana, [dijawab] 'mau ambil kue dan nasi tumpeng', kemudian saya [bilang] ya udah tapi saya Salat Magrib dulu," lanjut Daden.
Setelah Salat Magrib, Daden menemani Yosua menuju tempat pesanan nasi tumpeng. Lalu dilanjutkan dengan mendatangi toko kue. Di perjalanan, keduanya berbincang biasa.
Setelahnya, keduanya tidak langsung kembali ke rumah Sambo di Magelang. Sebab saat itu, kue belum siap untuk diambil. Keduanya mampir ke outlet Mie Gacoan. Setelah makan, keduanya langsung kembali mengambil kue dan pulang ke rumah Sambo di Magelang.
ADVERTISEMENT
"Kita pulang sekitar jam 10-11 malam, kemudian kita bawa kue sama tumpeng ke mobil kembali ke rumah Cempaka tapi tidak langsung turun, jadi saya dan Yosua standby di mobil, atas petunjuk almarhum nanti sudah mendekati waktu dini hari baru untuk surprise hari anniversary bapak dan ibu," kata Daden.
Setelah mendapatkan petunjuk, surprise pun dilakukan. Saat itu, menurut keterangan Daden, yang hadir adalah Sambo, Putri, Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer, Yosua, Kuat Ma'ruf, Susi dan dirinya. Mereka berdelapan merayakan ultah sang bos.
Ketakutan Usai Yosua Tewas, Satu ART Sambo dan Putri Langsung Resign
Tewasnya Brigadir Yosua di Duren Tiga ternyata membuat satu Asisten Rumah Tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ketakutan. ART itu langsung mengundurkan diri tak lama setelah kejadian itu.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh ajudan Sambo, Brigadir Daden Miftahul Haq, dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11). Ia bersaksi untuk terdakwa Sambo dan Putri.
Awalnya Daden ditanya jaksa soal rumah di Saguling, Jakarta Selatan. Menurut dia, yang tinggal di sana ialah Sambo dan Putri bersama anaknya serta 3 orang ART.
Daden mengaku kenal dengan ketiga ART tersebut.
"Kenal. Susi, Bi Jiah, terus ada yang sudah resign, Surtini," ujar Daden.
Menurut Daden, ART itu resign usai diperiksa di Bareskrim. Ia tidak menyebut kapan pastinya hal itu terjadi.
Namun, Daden menyebut hal tersebut sebelum dirinya ditarik ke kesatuannya. Menurut dia, penarikan itu terjadi sebelum Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
"Kenapa resign?" tanya jaksa.
"Dia bilang lihat di berita takut, seperti itu aja," jawab Daden.