Fakta-fakta Batik Air Tabrak Garbarata Bandara Ngurah Rai Bali

24 Mei 2021 8:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Batik Air menabrak satu unit garbarata setelah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (23/5).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Batik Air menabrak satu unit garbarata setelah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (23/5). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pesawat Batik Air menabrak satu unit garbarata setelah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Sabtu (22/5) sekitar pukul 09.30 WITA.
ADVERTISEMENT
Garbarata adalah jembatan penghubung ruang tunggu penumpang menuju ke pesawat.
Batik Air itu berjenis Airbus A320. Pesawat itu membawa 119 penumpang dan 4 kru.
Kapten pilot sebenarnya sudah menekan tombol stop pada kemudi, Namun pesawat maju sekitar 4-6 meter. Petugas groundhanling akhirnya memberi ban pengganjal agar pesawat berhenti.
Pesawat Batik Air menabrak satu unit garbarata setelah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (23/5). Foto: Dok. Istimewa
Relation Manager AP I Bandara Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, membenarkan peristiwa itu.
"Pesawat landing di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali hari Sabtu 22 Mei 2021 pukul 09.22 WITA. Pesawat sudah berhenti tetapi tiba - tiba bergerak maju ke depan sekitar pukul 09.30 WITA. Sementara itu penumpang belum turun. Masih menunggu pemberitahuan untuk turun," kata Taufan.
Akibat insiden itu, mesin pesawat sebelah kiri bagian atas robek. Tetapi garbarata tetap dapat beroperasi normal. Selain itu Pesawat telah dipindahkan ke area apron untuk proses investigasi.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum sejumlah fakta Batik Air Tabrak Garbarata Bandara Ngurah Rai Bali:
Pesawat Batik Air menabrak satu unit garbarata setelah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (23/5). Foto: Dok. Istimewa

Sempat Kagetkan Penumpang Batik Air

Taufan Yudhistira memastikan tak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa ini. Operasional layanan di Bandara Ngurah Rai juga berjalan normal.
"Iya (penumpang kaget) gebrek gitu kan. Yang pasti kalau kita di dalam pesawat tentu kerasa cuma karena apa belum tahu hentakan itu," kata Taufan.
Tidak lama setelah tabrakan terjadi, teknisi lalu memeriksa garbarata. Kondisi garbarata dipastikan aman dan penumpang dipersilakan turun dari pesawat dengan nomor penerbangan ID 6506 tersebut.
"Ketika segala sesuatu dicek dan masih bisa melayani kemudian tentunya penumpang dilakukan turun melakukan perjalanan selanjutnya," kata dia.
Pesawat Batik Air menabrak satu unit garbarata setelah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (23/5). Foto: Dok. Istimewa

Kronologi Batik Air Tabrak Garbarata

Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Aviatus Panjaitan memberikan kronologi Batik Air menabrak garbarata Bandara I Gusti Ngurah Rai. Berikut kronologinya:
ADVERTISEMENT

Sabtu, 22 Mei

Pukul 08.00 WITA/07.00 WIB

Batik Air ID 6506 rute Jakarta-Denpasar Bali berangkat dari Soekarno-Hatta.

09.40 WITA

Pesawat Batik Air mendarat di Bandara Ngurah Rai selanjutnya menuju ke parking stand A-38 sesuai arahan dan petunjuk dari petugas tower.

09.52 WITA

Pesawat Batik Air tiba di area parking stand A-38 dan secara perlahan maju untuk parkir di bawah arahan petugas.
"Pada saat petugas memberikan aba-aba stop pada stopline, dan kapten pilot sudah membalas signal stop tersebut, namun pesawat masih bergerak maju kurang lebih 4-6 meter," kata Jansen.
Melihat hal tersebut petugas teknik memberikan aba-aba stop akan tetapi engine nomor 1 pesawat menabrak Garbarata yang masih dalam keadaan standby di posisinya, petugas teknik segera memasang wheelchok (ban pengganjal pada roda pesawat agar tidak tambah bergerak maju).
ADVERTISEMENT

Batik Air yang Tabrak Garbarata Dilarang Terbang hingga Investigasi Selesai

Taufan Yudhistira mengatakan, pesawat tersebut telah dipindahkan ke area parkir pesawat A 44 Ngurah Rai untuk proses investigasi.
"Saat ini posisinya sedang grounded (dilarang terbang) sudah direposisi dari parkirng stand A38 pindah ke A 44 untuk dilakukan investigasi. Jadi, posisinya masih grounded belum bisa melakukan penerbangan sebelum investigasi keluar," kata Taufan.
Yang terlibat dalam proses investigasi tabrakan ini adalah Otoritas Bandara Wilayah IV dan Tim Investigasi Kelayakan Penerbangan. Investigasi sedang berjalan.
Belum diketahui sebab tabrakan. Ia tak bisa memastikan dugaan tabrakan karena rem blong. Taufan juga belum mengetahui siapa saja yang akan atau telah diperiksa atas insiden ini.
"Masih diinvestigasi. Itu dari pihak Otban IV yang bisa menjawab sekarang masih investigasi," kata dia.
ADVERTISEMENT