Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fakta-fakta Buronan Kakap Thailand, Chaowalit Thongduang, yang Ditangkap di Bali
3 Juni 2024 9:36 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Polri berhasil menangkap buronan paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang, di Badung, Bali, Kamis (30/5) lalu. Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada, menyebut Chaowalit menjadi buronan yang paling dicari lantaran berbagai kejahatannya.
ADVERTISEMENT
Salah satu kejahatan yang ia lakukan adalah pembunuhan kepada anggota polisi hingga menembak anggota kehakiman Thailand. Chaowalit sempat ditangkap, namun ia kabur saat dirawat di rumah sakit dengan kaki yang diborgol di tempat tidur.
"Yang mana ketika kami mendapatkan perintah dari Bapak Kapolri dan didapatkan dari hasil koordinasi dengan pihak Thailand betapa seriusnya tersangka yang dihadapi gangster kelas 1, melarikan diri dari lapas selama 7 bulan, berada di Indonesia dengan bunuh polisi dan menembak anggota kehakiman, dan ini menjadi tekanan bagi aparatur penegak hukum di sana," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti.
Pakai identitas samaran dan punya akta Aceh Timur
Saat ditangkap, ditemukan akta lahir dan KTP asal Aceh Timur atas nama Sulaiman. Identitas itulah yang diduga digunakan oleh Chaowalit untuk mengelabui polisi.
ADVERTISEMENT
"Pada saat dilakukan penangkapan terhadap buronan atas nama Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman, tim gabungan mengamankan beberapa barang bukti, berupa 4 buah handphone, identitas palsu berupa Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, dan akta kelahiran atas nama Sulaiman, sebagai penduduk dari Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh," kata Wahyu di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (2/6).
Selain itu, polisi juga menemukan 3 kartu ATM. Diduga Chaowalit menggunakan ATM tersebut untuk membiayai hidupnya selama persembunyiannya di Indonesia.
Sempat kabur ke India
Sebelum kabur dan tertangkap di Indonesia, Chaowalit sebenarnya sempat ke India. Namun di sana keberadaannya terlalu mencolok karena wajahnya tak sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat.
Karena alasan itu, ia lalu kabur ke Indonesia yang memiliki karakteristik fisik serupa dengan Thailand.
ADVERTISEMENT
Indonesia, ia sempat ke Aceh, Medan, dan terakhir Bali. Selama pelariannya itu, Chaowalit ditemani sejumlah wanita yang bergantian menemaninya. Salah satu tugas para wanita itu adalah membantunya berkomunikasi.
Tertangkap karena laporan pacar
Identitas Chaowalit terbongkar berkat laporan salah satu pacarnya yang merupakan warga negara Indonesia. Saat itu, Chaowalit bertengkar serius dengan pacarnya dan menyerang pacarnya itu hingga terluka.
Pacar Chaowalit inilah yang kemudian lapor ke polisi Bali. Selain WNI yang melaporkan ini, Chaowalit juga punya empat pacar lain.
Polisi periksa keterlibatan 8 WNI
Polisi juga memeriksa 8 WNI yang diduga membantu Chaowalit selama ada di Indonesia, termasuk membantunya bertahan hidup dan mendapatkan identitas palsu. Delapan orang itu berprofesi sebagai driver ojol, sopir taksi, agen pengiriman uang, hingga pemilik jasa penyewaan kapal.
ADVERTISEMENT
Misalnya, seorang WNI berinisial FS yang diduga telah membantu Chaowalit membuat identitas palsu. Chaowalit mengenal FS saat masih di Thailand.
Polisi juga memeriksa dua orang WNI yang membantu Chaowalit mendapatkan rekening atas nama Sulaiman.
Dipulangkan ke Thailand besok Selasa
Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti mengungkapkan bahwa Chaowalit akan dipulangkan ke Thailand pada Selasa (4/6) mendatang menggunakan pesawat khusus.
"Ekstradisi [Chaowalit] Selasa [4 Juni], pakai pesawat khusus dari Thailand Royal Airforce," ujar Krishna kepada wartawan usai konferensi pers penangkapan Chaowalit, di Gedung Bareskrim Polri, Minggu (2/6).
Terhubung dengan Jaringan Narkoba di Myanmar-Australia
Tertangkapnya Chaowalit ini membut Polri berharap kepolisian Thailand juga berusaha maksimal menangkap gembong narkoba Fredy Pratama yang bersembunyi di hutan Thailand.
Mukhti menyebut, Polri akan mengajukan Chaowalit sebagai barter dengan Fredy Pratama jika sudah tertangkap. Artinya, Chaowalit akan dikembalikan ke Thailand, sementara Fredy akan diproses hukum di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dia kan gembong besar. Ya saling tuker aja. Barter. Itu yang kita inginkan," jelasnya.
Sementara itu, Wahyu Widada mengungkapkan, Chaowalit juga merupakan terkait dengan jaringan narkoba internasional yang ada di Myanmar, Thailand, dan Australia.
"Apakah [Chaowalit] terkait dengan jaringan internasional, memang dia ada kaitannya dengan jaringan internasional yang ada di Myanmar. Jadi mereka [juga] ada jaringan internasional Thailand, Australia. Artinya, ini memang salah satu bandarnya, salah satu bosnya lah," kata Wahyu dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Minggu (2/6).
Lewat jaringan itu, Wahyu menjelaskan bahwa Chaowalit juga memiliki kaki tangan yang membantunya hingga bisa kabur ke Indonesia.
Live Update