Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Fakta-fakta di Balik Kebakaran Indekos di Tambora yang Menewaskan 6 Orang
19 Agustus 2022 7:50 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Sektor Tambora Suku Dinas Gulkamart Jakarta Barat, Joko Susilo mengatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 06.36 WIB. Indekos tersebut merupakan ruko yang dialihfungsikan.
"Kita terima laporan pukul 06.36 WIB ada ruko yang difungsikan sebagai rumah indekos terbakar," kata Joko lewat keterangannya.
Joko menyebut, pihaknya awalnya mengerahkan 25 personel. Namun, kondisi api saat itu sulit dipadamkan sehingga personel ditambah menjadi 100 orang.
Akibat Korsleting Listrik
Menurut Kepala Sektor Tambora Suku Dinas Gulkamart Jakarta Barat, Joko Susilo, kebakaran ini disebabkan korsleting listrik. Saat insiden itu, ada penghuni sedang tidur dalam kamar.
"Diduga karena korsleting dari salah satu kamar di lantai dua," kata Joko Susilo lewat keterangannya.
Joko menyebut, saat kebakaran ada 9 orang di dalam kamar. Akibatnya, 6 orang dinyatakan tewas dan 4 lainnya mengalami luka.
ADVERTISEMENT
"Para korban yang tewas maupun mengalami luka bakar diduga terjebak di dalam rumah indekos yang terbakar," ujar Joko dalam keterangannya, Rabu (17/8).
Saksi Mata Sempat Lihat Korban Kebakaran Tambora Lompat dari Lantai 2
Siti (33), seorang saksi mata mengatakan, sempat melihat seorang penghuni indekos melompat keluar dari lantai 2 yang terbakar untuk menyelamatkan diri. Indekos itu terdiri dari 3 lantai.
"Ada sih yang loncat dari atas. Cuma loncatnya dia lewat belakang enggak ke sini [depan]. Soalnya kalau di depan kan sudah api semua. Jadi dia lewat belakang. Yang satu selamat yang satpam ada di situ. Dia kupingnya doang tuh melendung-melendung (melepuh) kena api," kata Evi kepada kumparan, Rabu (17/8).
Seorang saksi mata lain, Evi (35) mengatakan sekitar pukul 07.30 WIB ketika dirinya hendak ke pasar, ia sudah melihat api berkobar di TKP
ADVERTISEMENT
"Tadi saya mau ke pasar jam berapa ya, jam setengah 7 udah ada api, sudah rame. Pukul 06.30 WIB saya keluar lewat sini mau ke pasar. Kan rumah saya dari situ tuh [belakang TKP] muter ke sini kan, udah ada api," kata Evi.
Polisi Periksa 9 Saksi
Kasi humas polres Metro Jakarta Barat, Kompol Moch Taufik Iksan, mengatakan polisi sudah memeriksa lokasi kebakaran. Petugas juga sudah memeriksa sejumlah saksi dan mengambil beberapa barang bukti.
"Ada 9 orang yang sudah kami periksa sebagai saksi hingga kini di antaranya 2 orang pemilik indekos [suami istri], 7 orang sebagai penghuni indekos," kata Taufik saat dihubungi, Rabu (17/8).
Dari peristiwa kebakaran tersebut, lanjut Taufik, terdapat korban jiwa 6 orang meninggal dan 3 orang luka bakar. Mereka diduga terjebak di dalam kamar saat kebakaran terjadi.
ADVERTISEMENT
"6 orang meninggal dunia akibat kebakaran tersebut diduga korban tidak bisa menyelamatkan diri karena kondisi rumah ditutup oleh teralis besi," ujar Taufik.
Apa Kata Pemprov DKI?
Hal ini mendapat perhatian Wagub DKI, Ahmad Riza Patria. Ia mengatakan, Dinas Gulkarmat dan polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran.
"Kebakaran kemarin itu menjadi perhatian kita semua, Dinas Gulkarmat, begitu juga kepolisian terus melakukan pengecekan, penyelidikan apa yang menjadi penyebab dan sedang ditangani," ujar Riza di Balai Kota DKI, Kamis (18/8).
Pemprov DKI juga akan bertanggung jawab untuk korban luka serta mencarikan lokasi tempat tinggal sementara.
"Korban juga kita tangani dan kita berikan bantuan serta carikan solusinya," kata Riza.
Kebakaran yang terjadi di permukiman padat masih menjadi masalah Kota Jakarta. Untuk itu, Riza berjanji Pemprov DKI terus mencarikan solusinya. Salah satunya dengan membangun rumah susun.
ADVERTISEMENT
Daftar Korban Luka dan Tewas
Berikut daftar lengkap korban luka dan tewas;
Korban Luka
M Wildan (18)
Khoirul Umam (20)
Fatoni (33)
Meninggal Dunia
Edi (40), warga Cilacap
Alek Candra (19), warga Desa Karang Mulya, Kecamatan Lubay Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan
Asri (20), warga Desa Karang Mulya, Kecamatan Lubay Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Kirom (20), warga Surodadi, Jawa Tengah
Olif (24), warga Surodadi, Jawa Tengah
Hamid (24), warga Sukabumi, Jawa Barat