Fakta-Fakta di Balik Perolehan Medali Atlet Indonesia di Asian Games

21 Agustus 2018 7:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2018 (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2018 (Foto: Basith Subastian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Baru beberapa hari ajang Asian Games digelar, sejumlah atlet Indonesia telah menorehkan prestasi mereka di cabang olahraga masing-masing. Sejauh ini, Indonesia sudah mendapat 8 medali baik emas, perak, maupun perunggu.
ADVERTISEMENT
Medali yang berhasil diraih atlet Indonesia itu, berasal dari sejumlah cabang olahraga seperti taekwondo, wushu, angkat besi, hingga sepeda gunung. Berikut, sejumlah fakta di balik perolehan medali yang didapatkan para atlet kebanggaan Indonesia tersebut:
1. Defia Rosmaniar
Defia Rosmaniar, peraih emas taekwondo nomor poomsae Asian Games 2018. (Foto: Reuters/Cathal Mcnaughton)
zoom-in-whitePerbesar
Defia Rosmaniar, peraih emas taekwondo nomor poomsae Asian Games 2018. (Foto: Reuters/Cathal Mcnaughton)
Defia merupakan atlet Indonesia pertama yang meraih medali emas di pesta olahraga Asian Games. Pada cabang olahraga taekwondo (poomsae tunggal putri), Defia berhasil meraih medali emas dengan skor 8.690.
Kemenangan Defia saat itu, disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga berkesempatan untuk memberikan langsung medali emas untuk Defia.
2. Lindswell Kwok
Atlet Wushu Indonesia, Lindswell Kwok. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Wushu Indonesia, Lindswell Kwok. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Lindswell menjadi atlet kedua yang berhasil meraih medali di ajang Asian Games. Tak tanggung-tanggung, atlet dari cabang wushu nomor taijiquan dan taijijian ini mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan hasil ini, Lindswell tercatat sudah menyumbangkan dua medali di Asian Games. Pada edisi 2014 di Icheon, Korea Selatan, dia merebut medali perak di kategori yang sama. Lindswell juga merupakan wanita Indonesia ketiga yang berhasil mengantongi dua medali di wushu setelah Susyana Tjhan dan Ivana Ardelia Irmanto.
3. Tiara Andini Prastika
Atlet Sepeda Gunung Indonesia peraih medali emas Tiara Andini Prastika (tengah) bersama pebalap Thailand, Vipavee Deekaballes yang meraih perak (kiri) dan pebalap Indonesia Nining Porwoningsih meraih perunggu (kanan) usai Final Run Women Elite Downhill pada Asian Games ke-18 Tahun 2018. (Foto: ANTARA FOTO/NASGOC/Aji Wisnu Novianto)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Sepeda Gunung Indonesia peraih medali emas Tiara Andini Prastika (tengah) bersama pebalap Thailand, Vipavee Deekaballes yang meraih perak (kiri) dan pebalap Indonesia Nining Porwoningsih meraih perunggu (kanan) usai Final Run Women Elite Downhill pada Asian Games ke-18 Tahun 2018. (Foto: ANTARA FOTO/NASGOC/Aji Wisnu Novianto)
Ajang Asian Games menjadi salah satu bukti bahwa perempuan juga bisa berprestasi di bidang olahraga. Setelah, Defia Rosmaniar dan Lindswell Kwok, kini giliran Tiara Andini Prastika yang berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia.
Atlet sepeda gunung itu berhasil menorehkan catatan waktu 2 menit dan 33,056 detik di nomor downhill putri.
Tiara merupakan atlet wanita Indonesia pertama yang meraih medali emas di cabang olahraga sepeda. Pada perlombaan yang berlangsung di Khe Bun Hill, Subang, ia mengalahkan Vipavee Deekaballes (Thailand) dan Nining Porwaningsih (Indonesia).
ADVERTISEMENT
4. Nining Porwaningsih
Atlet Balap Sepeda Indonesia Nining Porwaningsih tampil di Seeding Run nomor Women Elite Downhill pada Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Khe Bun Hill, Subang (Foto: ANTARA FOTO/NASGOC/Aji Wisnu Novianto)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Balap Sepeda Indonesia Nining Porwaningsih tampil di Seeding Run nomor Women Elite Downhill pada Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Khe Bun Hill, Subang (Foto: ANTARA FOTO/NASGOC/Aji Wisnu Novianto)
Atlet sepeda ini juga berada di dalam perlombaan yang sama dengan Tiara. Dalam pertandingan ini, Nining berhasil meraih medali perunggu, lantaran ia kalah dengan teman satu kontingennya, Tiara.
Dalam ajang perlombaan itu, Nining berhasil menorehkan catatan waktu 2 menit 42,664 detik.
Prestasi atlet Indonesia di cabang olahraga sepeda ini merupakan yang kedua, setelah sebelumnya berhasil meraih emas dan perunggu di Asian Games 1962.
5. Khoiful Mukhib
Atlet Sepeda Gunung Indonesia Khoiful Mukhib (tengah) mendapatkan medali emas, Chinese Taipei Sheng Shang Chiang (kiri) di posisi dua dan pebalap Thailand, Suebsakun Sukchanya (kanan) dengan perunggu, pada Asian Games ke-18 Tahun 2018. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Dwi Andri Purwanto/Spt/18.)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Sepeda Gunung Indonesia Khoiful Mukhib (tengah) mendapatkan medali emas, Chinese Taipei Sheng Shang Chiang (kiri) di posisi dua dan pebalap Thailand, Suebsakun Sukchanya (kanan) dengan perunggu, pada Asian Games ke-18 Tahun 2018. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Dwi Andri Purwanto/Spt/18.)
Atlet sepeda Khoiful Mukhib menjadi atlet keempat Indonesia yang berhasil mengantongi medali emas. Dalam ajang pertandingan final nomor downhill pria di Khe Bun Hill, Subang, Khoiful berhasil menempati posisi pertama mengungguli Chiang Shengshan dari Taiwan dan Sukchanya Suebsakun asal Thailand.
ADVERTISEMENT
Prestasi Khoiful dan dan Tiara yang sama-sama meraih medali emas di cabor sepeda gunung, merupakan momen pertama kali yang didapat Indonesia dalam laga Asian Games, selain badminton.
Perolehan empat medali emas ini, sudah menyamai dengan prestasi Indonesia pada Asian Games 2014. Saat itu, total medali emas yang diperoleh Indonesia juga berjumlah empat.
6. Sri Wahyuni Agustiani
Lifter Indonesia, Sri Wahyuni. (Foto: Money Sharma/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Lifter Indonesia, Sri Wahyuni. (Foto: Money Sharma/AFP)
Nama Sri Wahyuni yang muncul sebagai peraih medali perak di cabor angkat besi 48 kg juga menambah dafar prestasi yang berhasil ditorehkan para atlet dari kontingen Indonesia.
Yuni--sapaannya--menorehkan 195 kg angkatan. Ia mesti kalah dari atlet angkat besi Korea Utara, Song Gum-ri, dengan total angkatan 199 kg.
Perolehan medali perak yang didapat Yuni merupakan yang kedua. Sebelumnya, pada Asian Games 2014 yang digelar di Incheon, Korea Selatan, ia juga mengantongi medali serupa.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Yuni merupakan perempuan ketiga yang berhasil mendapatkan dua medali dalam cabor angkat besi. Sebelumnya, prestasi itu pernah didapatkan Patmawati Abdul Hamid dan Sinta Darmariani.
7. Surahmat Bin Suwoto Wijoyo
Surahmat bin Suwoto Wijoyo meraih medali perunggu angkat besi nomor 56 kg. (Foto: Fanny Octavianus/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Surahmat bin Suwoto Wijoyo meraih medali perunggu angkat besi nomor 56 kg. (Foto: Fanny Octavianus/Antara)
Atlet angkat besi 56 kg ini turut menyumbangkan medali kepada Indonesia. Surahmat, dalam perlombaannya, berhasil mendapatkan medali perunggu.
Total angkatan Surahmat mencapai 272 kg yang terdiri dari 119 kg snatch dan 153 kg clean and jerk. Dia hanya kalah dari Yun Chol-om (emas) asal Korea Utara dan waki Vietnam, Kim Tuan Thach (perak).
Berkat Rahmat, Indonesia kini meraih dua medali untuk cabang olahraga angkat besi. Prestasi ini, juga terjadi di laga Asian Games pada 2014 silam.
8. Edgar Xavier Marvelo
Edgar Marvelo dipeluk pelatihnya usai mendapat medali perak wushu. (Foto: Reuters/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Edgar Marvelo dipeluk pelatihnya usai mendapat medali perak wushu. (Foto: Reuters/Beawiharta)
Bertanding di cabang olahraga wushu nomor taolu changquan putra, Edgar sukses menyabet medali perak, Minggu (19/8).
ADVERTISEMENT
Edgar merupakan atlet pertama dari Kontingen Indonesia yang memperoleh medali. Ia juga merupakan atlet laki-laki pertama yang memperoleh medali di cabang wushu. Sebab, dalam laga pertandingan wushu sebelum-sebelumnya, Indonesia mendapat 7 medali yang dihasilkan oleh atlet perempuan di cabor wushu.