Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mayatnya dibungkus plastik lalu dibuang di jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros.
Fadli selama ini tinggal bersama neneknya, Aminah, sedangkan orang tuanya tinggal di rumah terpisah. Aminah teramat panik saat tahu Fadli hilang.
"Hari Minggu pagi dia pergi, jam 5 sore masih ada. Sepupunya yang beri tahu, nangis-nangis. Keliling cari ke sana-ke mari, lapor ke polisi, bilang jangan dulu bikin ribut dicari dulu ini anak," ungkapnya.
Remaja Culik & Bunuh Bocah di Makassar Terpengaruh Yandex, Mau Jual Organ Tubuh
Mereka membunuh lantaran terpengaruh Yandex, mesin pencari buatan Rusia. Yang mereka temukan di Yandex: Harga jual organ manusia ternyata senilai jutaan dolar.
"Berdasarkan keterangan pelaku, mereka sering membuka Yandex, melihat penjualan organ-organ sel atau tubuh manusia," kata Kapolsek Panakkukang, Kompol Abdul Azis, Selasa (10/1).
ADVERTISEMENT
Memang pada akhirnya mereka gagal menjual organ tubuh korban karena tidak tahu bagaimana caranya. Mereka hanya membuang jasad ke Waduk Nipa-nipa.
Pengakuan Remaja Pembunuh Anak 11 Tahun: Mau Ambil Ginjalnya, Tidak Tahu di Mana
Begini pengakuan Adrian (17 tahun) dan Faisal (14) yang menculik dan membunuh M. Fadli Sadewa yang masih berusia 11 tahun:
Ginjal itu, menurut Adrian, akan dijual.
"Yang saya baca, harga ginjal 80 ribu dolar (setara Rp 1,2 miliar). Tadinya uang yang akan didapatkan ini akan saya gunakan untuk membangun rumah, membantu orang tua," kata Adrian.