Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pandemi corona di Indonesia telah berlangsung selama 11 bulan. Selama itu pula Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
ADVERTISEMENT
Namun, pada akhirnya Doni terpapar corona. Ia mengumumkan diri positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab PCR pada Jumat (22/1) malam.
“Dari hasil tes PCR tadi malam, pagi ini mendapatkan hasil positif COVID-19 dengan CT Value 25. Saya sama sekali tidak merasakan gejala apa pun dan pagi ini tetap beraktivitas normal dengan olahraga ringan berjalan kaki 8 kilometer,” ujar Doni dalam siaran pers kepada wartawan, Sabtu (23/1).
Berikut fakta-fakta Doni Monardo positif corona:
Doni dinyatakan positif corona tanpa gejala sepulang kunjungan dari lokasi bencana di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.
Belum diketahui pasti dari mana Doni terpapar COVID-19. Namun, Doni meyakini terpapar saat melepas masker untuk makan bersama.
ADVERTISEMENT
Belajar dari pengalaman itu, Doni meminta masyarakat untuk sementara menghindari makan bersama untuk mencegah penularan virus corona.
“Karena saat makan kita pasti lepas masker dan celah penularan terbuka. Sebaiknya, saat makan, tidak ada orang lain di sekitar kita untuk mencegah tertular atau menulari," ucap Doni.
"Untuk sementara, makan bisa sendiri atau terpisah dari orang lain,” imbuhnya.
Doni menjalani tes swab usai pulang dari meninjau lokasi bencana di berbagai wilayah. Rentetan bencana alam yang terjadi dalam 2 pekan terakhir memang membuat Doni harus turun langsung memimpin penanggulangan bencana.
Ia tercatat pertama kali menuju Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1) sore.
ADVERTISEMENT
Doni berangkat ke lokasi bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini. Ia pun sempat meninjau dampak gempa bumi bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Dalam foto yang dibagikan, terlihat Doni disiplin mengenakan masker dan menjaga jarak dengan rombongannya.
Setelah dari Sulbar, Doni berangkat ke Kalimantan Selatan untuk melihat daerah terdampak banjir, Minggu (17/1). Dalam kesempatan itu, Doni menyerahkan dana siap pakai sebesar Rp 3,5 miliar kepada Pemprov Kalsel untuk mempercepat penanganan banjir.
Doni Monardo kembali ke Sulbar pada Selasa (19/1) untuk mengunjungi sejumlah daerah terdampak gempa. Termasuk mendampingi Presiden Jokowi yang meninjau lokasi pengungsian korban gempa di Stadion Manakarra, Mamuju.
Kemudian pada Kamis (21/1), Doni mendatangi Desa Tandeallo, Kecamatan Ulumanda, di Majene dengan membawa sejumlah bantuan, seperti genset, masker, hingga kebutuhan pokok.
ADVERTISEMENT
Ia juga beberapa kali memimpin rapat koordinasi penanganan pascabencana di Sekretariat Bersama Desk Relawan di Kabupaten Mamuju.
Doni baru kembali ke Jakarta pada Jumat (22/1). Doni dan seluruh staf yang mengikuti rangkaian kunjungan kerja selama seminggu terakhir kemudian menjalani tes PCR. Hasilnya, Doni dan satu staf lainnya dinyatakan positif corona.
Meski memimpin Satgas COVID-19, Doni belum termasuk sebagai penerima vaksin Sinovac.
"Beliau belum divaksin," ujar juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito.
Wiku menuturkan, Doni memang belum menerima vaksin karena saat pencanangan awal mendahulukan tokoh-tokoh agama dan masyarakat. Sehingga bukan karena Doni tidak memenuhi syarat untuk divaksinasi.
"Tidak dikecualikan karena waktu itu mengutamakan tokoh agama dan tokoh masyarakat," jelas Wiku.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Tenaga Ahli BNPB, Egy Massadiah, mengatakan justru rencananya Doni akan menjalani vaksinasi pada awal pekan depan bersama para anggota Satgas Penanganan COVID-19.
Setelah dinyatakan positif, Doni kini menjalani isolasi mandiri. Pria berusia 57 tahun itu tetap menjalankan rutinitasnya dengan berolahraga ringan.
Meski menjalani isolasi, Doni dipastikan tetap menjalankan tugasnya seperti biasa, mulai dari penanganan bencana di berbagai daerah hingga memantau perkembangan penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Doni merupakan sosok yang sangat ketat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Namun pada akhirnya ia tetap tertular corona.
Doni menyatakan pengalamannya mengingatkan seluruh masyarakat bahwa ancaman COVID-19 masih begitu nyata dan dekat dengan lingkungan sekitar.
"COVID-19 ini begitu dekat di sekitar kita. Selama ini saya berusaha sekuat tenaga patuh dan disiplin menjalani protokol kesehatan dan tetap bisa tertular," tutur Doni.
ADVERTISEMENT
"Dengan kejadian ini, saya meminta masyarakat agar jangan kendor dalam memakai masker, menjaga jarak, dan jauhi kerumunan. Serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir," tutupnya.