Fakta-fakta Eko Kuntadhi Hina Anak Kiai Ponpes Lirboyo

15 September 2022 6:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menuai sorotan masyarakat khususnya dari NU. Pemicunya, akibat Eko menghina Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau yang akrab disapa Ning Imaz dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Masalah itu bermula dari cuitan Eko di Twitter yang mengunggah potongan video Ning Imaz.
Di dalam video yang diproduksi oleh NU Online itu, Ning Imaz sedang menjelaskan tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Video itu diunggah di TikTok NU Online dengan judul thumbnail 'Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?'.
Potongan video ini kemudian diunggah Eko. Dalam potongan tersebut, ada keterangan atau caption berupa ungkapan yang bernada kasar.
“Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan,” demikian tulisan atau caption yang ada dalam video unggahan Eko Kuntadhi.
Eko Kuntadhi kemudian menambahkan kata-kata kasar di dalam video Ning Imaz tersebut dikomentari oleh Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-New Zealand Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.
Nadirsyah Hosen. Foto: Facebook/@Nadirsyah Hosen

Gus Nadir Peringatkan Eko Kuntadhi

ADVERTISEMENT
Gus Nadir mengatakan, Eko Kuntadhi boleh saja tidak sepakat dengan pendapat Ning Imaz, tetapi tidak perlu melabeli kata tolol.
Gus Nadir menjelaskan kepada Eko Kuntadhi bahwa Ning Imaz merupakan putri kiai dari Pesantren Lirboyo. Eko Kuntadhi diminta untuk belajar menjadi santun dalam menerima perbedaan.
“Yang anda posting itu video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo, istri dari Gus Rifqil Moeslim. Beda pendapat hal biasa. Tapi gak usah melabeli dengan kata tolol. Posting saja video aslinya. Bukan yang sudah ditambahi kata-kata tolol. Belajarlah untuk santun dalam perbedaan,” ungkap Gus Nadir dalam Twitter.
“Yang anda posting itu video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo, istri dari Gus Rifqil Moeslim. Beda pendapat hal biasa. Tapi gak usah melabeli dengan kata tolol. Posting saja video aslinya. Bukan yang sudah ditambahi kata-kata tolol. Belajarlah untuk santun dalam perbedaan,” ungkap Gus Nadir.
Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Quran, Yusuf Mansur, saat berkunjung ke Yaman. Foto: Instagram/@yusufmansurnew

Yusuf Mansur Kritik Eko Kuntadhi

ADVERTISEMENT
Wakil Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta, Yusuf Mansur, ikut memberikan tanggapan terhadap masalah ini. Ia meminta kebiasaan menyerang seseorang di media sosial harus dihentikan.
"Sebab jadi kayak karakter nyerang orang jadinya. Ini menjadi hukuman tersendiri sebenarnya. Dijadikan alat oleh Allah untuk menguji kesabaran seseorang dan dijadikan alat untuk jadi sarana pengampunan dan pembersihan dosa," kata Yusur Mansur.
Ia mengatakan sebagai orang dewasa, tidak baik meledek hingga mengatai seseorang. Hal ini, menurutnya, akan memberikan contoh yang tidak baik kepada anak muda dan remaja pengguna medsos di Indonesia.
"Pendidikan apa yang mau diberikan oleh Pak Eko Kuntadhi kepada bangsa Indonesia? Semoga bisa mengajarkan dan mencontohkan kebaikan. Dan kepada Ning Imaz, mari kita tetap tunjukkan akhlak seorang yang beragama," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Memaafkan, mengampuni, mengasihi. Tetap tenang, enggak marah, maklumi dan malah mendoakan, dan terus berprasangka baik, seraya bersabar," pungkasnya.
Cholil Nafis Foto: Instagram @cholilnafis

Eko Kuntadhi Harus Tanggung Jawab

Rais Syuriyah PBNU, Cholil Nafis, turut mengecam umpatan yang dilayangkan pegiat medsos dengan 294 ribu pengikut itu.
"Ya meskipun tweetnya sudah dihapus, tak berarti masalah sudah selesai dan hilang begitu saja. Tapi harus mempertanggungjawabkannya," ucap Cholil Nafis.
Menurutnya, Eko sebagai pegiat medsos, harus ada tanggung jawab bermedsos yang sopan dan santun. Apalagi menyebut ustazah dengan umpatan tolol.
"Tanggung jawab atas penghinaan terhadap orang lain menyebut tolol dan menyebut keyakinan agama berdasarkan kitab suci dianggap hanya masalah selangkangan (porno)," tuturnya.
Tak hanya itu, Eko juga harus bertanggung jawab jika perkara ini bergulir di jalan hukum. "Tanggungjawab hukum jika itu dianggap ada pelanggaran perbuatan tak menyenangkan atau penghinaan keyakinan beragama," kata Cholil.
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi. Foto: Dok. Istimewa

Eko Kuntadhi Minta Maaf

ADVERTISEMENT
Eko Kuntadhi meminta maaf atas cuitannya yang dianggap menghina Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra (Ning Imaz) dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Eko mengklarifikasi caption “Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan," bukanlah caption yang dia buat. Caption itu menempel pada video TikTok yang dia posting.
Sementara caption yang dibuat di Twitter adalah "Ternyata perkiraan gue bener. Lelaki dapat bidadari. perempuan dapatnya tupperware..". Tidak ada kata 'tolol' pada caption yang dia cuitkan.
"Captionnya begitu, saya nulisnya begitu. Enggak ada delegitimasi dari apa yang disampaikan. Tapi di video ada caption kotor, selangkangan. Saya baru tahu ketika ada teman kasih tahu, langsung saya take down," ujarnya.
"Ya saya salah kurang teliti karena cuplik video yang ada caption yang itu saya baru sadar dan langsung take down. Jadi komen saya biasa, tapi caption di videonya itu dari TikTok," ucap Eko.
ADVERTISEMENT
Eko sudah minta maaf langsung melalui WhatsApp ke suami Ning Imaz, Rifqil, yang juga sempat mention Eko di Twitter untuk berdiskusi. Eko menyebut akan ke Lirboyo besok untuk bertemu langsung.
"Saya sudah hubungi japri beliau untuk saya juga hadir silaturahmi ke Lirboyo. Beliau kasih waktu besok," ucap dia.