Fakta-fakta Gempa Dahsyat di Myanmar

29 Maret 2025 5:31 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para relawan mencari korban selamat di dekat bangunan setelah gempa di Naypyitaw, Myanmar, Jumat (28/3/2025). Foto: Aung Shine Oo/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Para relawan mencari korban selamat di dekat bangunan setelah gempa di Naypyitaw, Myanmar, Jumat (28/3/2025). Foto: Aung Shine Oo/AP Photo
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 7,7 Magnitudo mengguncang Myanmar, Jumat (28/3). Getaran gempa ini juga dirasakan hingga Bangkok, Thailand.
ADVERTISEMENT
Ratusan orang di Myanmar, dan beberapa orang di Thailand dilaporkan tewas. Junta militer yang memerintah Myanmar saat ini juga mengumumkan kondisi darurat, serta meminta bantuan internasional untuk pemulihan.
Seperti apa fakta-faktanya? Berikut kumparan rangkum:
Korban Gempa Myanmar 144 Orang Tewas, 732 Luka
Pemimpin Junta Myanmar, Min Aung Hlaing, mengupdate jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat Jumat (28/3) siang menjadi 144 orang, sebelumnya 20 orang. Gempa terjadi beruntun berkekuatan di atas 7 magnitudo.
"Korban bertambah jadi 144 sementara sedikitnya 732 orang terluka," kata pemimpin junta Min Aung Hlaing dikutip dari AFP.
Warga melihat kondisi kuil yang runtuh setelah gempa di Mandalay, Myanmar, Jumat (28/3/2025). Foto: Social Media /via REUTERS
Ia menjelaskan jumlah korban diyakini masih akan terus bertambah. Sebab, masih banyak yang dilaporkan hilang diduga tertimpa reruntuhan bangunan.
ADVERTISEMENT
“Peningkatan jumlah kematian dan jumlah korban luka diperkirakan masih akan terjadi. Bangunan-bangun runtuh di banyak tempat, jadi kami masih melakukan operasi penyelamatan di gedung-gedung ini,” kata Min Aung Hlaing.
3 Orang Tewas dan 81 Terperangkap Gedung Runtuh Akibat Gempa di Bangkok
Setidaknya sebanyak tiga orang pekerja tewas akibat runtuhnya bangunan 30 lantai di Bangkok, akibat gempa dahsyat di Myanmar pada Jumat (28/3).
Keterangan itu disampaikan Deputi PM Thailand Phumtham Wechayachai. Dia menyebut upaya pencarian korban lain masih dilakukan. Gedung yang ambruk tersebut masih dalam tahap pembangunan.
Warga berkumpul di dekat bangunan yang rusak terdampak gempa di Mandalay, Myanmar, Jumat (28/3/2025). Foto: Stringer/REUTERS
“Sebanyak 81 orang terjebak di reruntuhan gedung yang hancur,” ucap Phumtham seperti dikutip dari AFP.
Myanmar Porak-poranda Akibat Gempa: Gedung hingga Infrastruktur Hancur
Dikutip dari Reuters, Jumat (28/3), 6 negara bagian menjadi wilayah yang paling terdampak. Khususnya negara bagian yang ada di wilayah barat laut Myanmar.
ADVERTISEMENT
"Infrastruktur publik rusak termasuk jalanan, jembatan, dan gedung publik," kata Koordinator Program untuk Federasi Palang Merah Internasional, Marie Manrique, dalam keterangannya lewat tautan video dari Yangon.
Bangunan yang rusak terlihat setelah gempa di Naypyitaw, Myanmar, Jumat (28/3/2025). Foto: Aung Shine Oo/AP Photo
"Kami saat ini mengkhawatirkan bendungan skala besar yang sedang dipantau kondisinya," katanya lagi.
"Jembatan yang menghubungkan Mandalay ke Sagaing rubuh. Ini akan menyebabkan masalah logistik. Jumlah pengungsi paling besar ada di Sagaing," lanjutnya.
Masjid di Myanmar Roboh Akibat Gempa, 3 Jemaah yang Sedang Salat Tewas
Sebanyak tiga orang dilaporkan tewas akibat sebuah masjid roboh di Myanmar pada Jumat (26/3). Penyebabnya gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3).
“Kami sedang salat saat getaran mulai terjadi,” kata seorang saksi mata kepada kantor berita Reuters.
“Sebanyak tiga orang tewas di tempat,” sambung dia.
ADVERTISEMENT
Saksi mata itu tidak diungkap identitasnya oleh Reuters. Namun, dia menyebut kejadian itu berlangsung di wilayah Bago koota Taungnoo.
Junta Militer Myanmar Tetapkan Situasi Darurat dan Minta Bantuan Internasional
Junta militer Myanmar mengumumkan situasi darurat di 6 wilayah pasca gempa 7,7 magnitudo mengguncang negara itu.
Panglima angkatan bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing. Foto: Alexander Zemlanichenko/Pool/REUTERS
Dikutip dari AFP, Jumat (28/3), junta militer juga meminta bantuan internasional. Ini merupakan permintaan langka yang dilakukan junta militer.
Dilaporkan juga kepala junta militer Min Aung Hlaing tiba di rumah sakit di Naypyidaw di mana korban luka mendapatkan perawatan.
Sementara itu, Reuters melaporkan ada 3 korban tewas setelah sebuah masjid di Myanmar roboh akibat guncangan gempa.
Harga Air Minum di Bangkok Meroket Imbas Gempa
Ratri, salah satu WNI di Bangkok, menyebut terjadi kelangkaan air mineral imbas gempa dahsyat yang terjadi Jumat (28/3). Penyebabnya, kata dia, toko-toko maupun minimarket tutup. Kalau pun ada, harganya pun jadi tak masuk akal.
Ratri, WNI yang berada di gedung saat gempa Bangkok, Thailand, Jumat (28/3/2025). Foto: Dok. Pribadi
"Ada yang buka tuh restoran, kayak ukuran air 250 mili itu ada kayak satu plastik isi, mungkin isi 12 gitu ya. Itu dihargai 240 baht. 240 baht itu kira-kira Rp 100 ribuan, jadi itu ukuran 250 mili kayak yang kecil itu," tutur Ratri saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
"Kalau misalnya harga yang biasa, yang 7-Eleven itu, yang 1,5 liter, ada 6 pack, 1,5 liter itu harganya cuma 57 baht. 57 baht itu kira-kira Rp 25 ribuan," tambahnya.
Ratri merupakan satu dari ratusan WNI yang tengah bekerja Gedung United Centre, Bangkok. Namun saat gempa terjadi pukul 13.30, dirinya dan WNI lainnya dievakuasi ke Lumpini Park. Hingga pukul 18.30 waktu setempat, dirinya masih bertahan di sana.
Analisis soal Gempa Kembar Myanmar-Thailand: Dipicu Sesar Sagaing
Kepala Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menganalisis dua gempa dahsyat yang berpusat di Myanmar, Jumat (28/3). BMKG mencatat gempa kembar berkekuatan 7,6 M dan 7,2 M.
"Gempa kembar atau double earthquake adalah 2 peristiwa gempabumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan," kata Daryono.
ADVERTISEMENT
Gempa pertama berkekuatan 7,6 m terjadi sekitar pukul 12.50 waktu setempat atau 13.20 WIB. Kedalaman gempa ini 10 km.
Kondisi bangunan yang hancur setelah gempa di Naypyitaw, Myanmar, Jumat (28/3/2025). Foto: Aung Shine Oo/AP Photo
Gempa berikutnya terjadi 11 menit kemudian. Dengan kekuatan 7,2 M dan kedalaman 10 km.
"Gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dipicu aktivitas sesar aktif Sagaing," ujarnya.
Sesar Sagaing adalah sesar teraktif yang membentang di kota-kota besar di Myanmar. Kerusakan pun terpantau di wilayah seperti Naypyidaw. Jalan retak hingga jembatan rusak.
BMKG Pantau Gempa Dahsyat di Myanmar-Thailand: 7,6 M-7,2 M, Selisih 11 Menit
BMKG juga turut memonitor gempa dahsyat di Myanmar yang terasa hingga Thailand. Gempa ini tergolong dangkal sehingga bersifat merusak.
"Myanmar baru saja diguncang gempa besar M 7,6 dan M 7,2 (doublet) keduanya hanya selisih 11 menit," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Jumat (28/3).
ADVERTISEMENT
Data ini sedikit berbeda dengan apa yang disajikan USGS. Mereka mencatat gempa awal berkekuatan 7,7 magnitudo.
"Gempa berkedalaman hiposenter dangkal gempa ini berpotensi menimbulkan kerusakan berat," tuturnya.
Mengapa Gempa Myanmar Picu Kerusakan Parah di Thailand yang Berjarak 1.300 Km?
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkap analisisnya terkait hal tersebut. Kata kuncinya efek Vibrasi Periode Panjang (Long Vibration Period).
Warga korban gempa menunggu untuk menerima perawatan medis di lantai kompleks rumah sakit di Naypyidaw, Myanmar, Jumat (28/3/2025). Foto: Sai Aung MAIN / AFP
"Mengapa Bangkok yang sangat jauh bisa rusak karena gempa Myanmar? Fenomena ini disebut efek Vibrasi Periode Panjang (Long Vibration Period). Yakni gelombang gempa yang sumbernya jauh akan direspons oleh tanah lunak," kata Daryono pada Jumat (28/3).
"Endapan sedimen tanah lunak tebal di Bangkok dapat merespons gempa dari jauh hingga membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Gempa Dahsyat di Myanmar Berdampak ke Thailand, tapi Tidak ke Indonesia
Daryono juga menjelaskan, bahwa gempa ini tidak berpengaruh ke Indonesia. Mengapa?
Daryono pun membeberkan 4 alasan, berikut selengkapnya:
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini belum diumumkan berapa jumlah korban jiwa di Myanmar. Meski demikian, pemerintah sudah menyiapkan 1000 tempat tidur di RS di ibu kota Naypyidaw untuk merawat korban.