Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Korban ini korban pembunuhan. Selebgram Makassar," kata Kasi Humas Polsek Panakkukang, Bripka Ahmad Halim.
Ari dan seorang teman perempuannya sempat menginap di Wisma Topas, Kecamatan Panakkukang, sekitar pukul 03.41 WITA dan masuk ke dalam kamar nomor 214.
Satu jam berselang, Ari keluar dari kamar menuju resepsionis dengan kondisi bersimbah darah. Ia bermaksud meminta pertolongan dan menyampaikan bahwa ia ditusuk oleh teman perempuannya di dalam kamar.
Salah satu karyawan wisma, Rony, yang tengah berjaga pada saat kejadian, melihat langsung korban yang berjalan ke resepsionis.
"Sekitar 1 jam, cowoknya keluar ke lobi tanpa busana sambil berdarah. Dia bilang 'saya ditikam sama cewek'," jelas Rony.
Namun, nyawa Ari tak tertolong meski sempat dievakuasi ke RS Bhayangkara Makassar.
ADVERTISEMENT
Pembunuh berstatus mahasiswi
Pelaku adalah seorang perempuan berinisial AA (19). Dia ditangkap di tempat persembunyiannya di salah satu kamar di Wisma Topas.
"Pelaku ditangkap di lokasi kejadian, kamar 106. Dia bersembunyi di dalam kamar usai membunuh korban," kata Kanit Reskrim Polsek Panakkuang, Iptu Iqbal Usman.
Pelaku merupakan mahasiswi aktif di salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Makassar. Pelaku dan korban memiliki hubungan dekat, tapi tidak berpacaran.
Motif AA membunuh karena sakit hati
Menurut keterangan pelaku, ia membunuh korban karena sakit hati. Korban berniat untuk mengakhiri hubungan dengan pelaku.
"Pelaku katanya sakit hati karena korban ini mau meninggalkannya, padahal mereka sudah berhubungan badan," kata Iqbal.
Pelaku sejak awal telah merencanakan pembunuhan ini. Bahkan, pelaku telah membawa pisau dapur ketika hendak ketemu dengan korban.
ADVERTISEMENT
Kenalan lewat medsos
Keduanya berkenalan lewat media sosial lalu menjalin hubungan selama 7 bulan. Namun satu bulan belakangan, korban sering kali susah diajak berkomunikasi.
"Setelah pelaku dan korban pacaran, menurut pelaku, korban ini sudah sulit ditemui atau sulit dihubungi," ucap Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Supriadi Idrus.
"Menurut pelaku, korban ini berjanji untuk menikahi, karena juga sulit dihubungi korban akhirnya (muncul) suatu niat jahat." imbuhnya.
Hingga akhirnya pada Kamis (4/3) kemarin, pelaku berhasil menghubungi korban. Keduanya lalu sepakat bertemu di salah satu parkiran swalayan. Saat itu, pelaku sudah menyiapkan pisau untuk melancarkan aksinya.
"Terjadi pembicaraan kurang lebih setengah jam, berlanjutlah ke salah satu wisma dan di situlah terjadi pertengkaran, akhirnya terjadi penganiayaan pada saat korban terlelap tidur," jelasnya.
ADVERTISEMENT