Fakta-fakta Kecelakaan Maut Truk Tabrak 5 Mobil di GT Ciawi 2

6 Februari 2025 9:09 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi GT Ciawi 2 usai tabrakan beruntun pada Selasa (5/2). Foto: Dok. Polresta Bogor Kota
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi GT Ciawi 2 usai tabrakan beruntun pada Selasa (5/2). Foto: Dok. Polresta Bogor Kota
ADVERTISEMENT
Kecelakaan maut terjadi di GT Ciawi 2 pada Selasa (4/2) malam. Insiden tersebut melibatkan sebuah truk dan lima mobil lainnya.
ADVERTISEMENT
Diduga truk yang mengangkut galon air mineral mengalami rem blong sehingga menabrak mobil lainnya yang mengantre di gardu tol.
Peristiwa itu menyebabkan gardu rusak, truk dan dua mobil Avanza terbakar. Selain itu terdapat delapan korban meninggal dunia dan 11 orang luka ringan hingga berat.
Berikut fakta-fakta kecelakaan itu:

Diduga Rem Blong

Kondisi GT Ciawi 2 usai kecelakaan beruntun pada Selasa (4/2) malam. Foto: Dok. Istimewa
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Truk bermuatan galon air itu berjalan dari arah Ciawi menuju Jakarta. Kendaraan itu diduga mengalami rem blong.
"Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi (pembayaran e-toll)," kata Eko saat dihubungi, Rabu (5/2) dini hari.
ADVERTISEMENT
Eko mengungkapkan, akibat insiden kecelakaan itu tiga kendaraan hancur terbakar dan tiga lainnya mengalami kerusakan.
"Yang meninggal dunia 8 dan luka-luka 11," ungkap Eko.

2 Avanza dan Truk Terbakar

Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Yudiono mengungkapkan ada dua Avanza terbakar akibat kecelakaan tersebut. Selain itu truk yang manabrak mobil tersebut juga ikut terbakar.

Identitas 11 Korban Luka

Berikut identitas korban luka kecelakaan maut tersbeut:
ADVERTISEMENT

Kemenhub Terjunkan Tim Dalami Penyebab Kecelakaan

Foto udara petugas membersihkan material akibat kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Kementerian Perhubungan menerjunkan tim ke lokasi kejadian kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2.
"Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan masih mendalami penyebab kecelakaan di gerbang tol Ciawi ini," ujar Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani dalam keterangannya, Rabu (5/2) .
"Tim dari Kemenhub diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan informasi yang diperlukan. Kemenhub terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk menangani kecelakaan ini," lanjut Ahmad Yani.

KNKT Investigasi Kecelakaan

Petugas menangani lokasi kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025). Foto: ANTARA/HO-Damkar Kota Bogor
KNKT menginvestigasi kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2 Tol Jagorawi arah Jakarta.
"Kecelakaan tersebut diinvestigasi KNKT. Tim KNKT berangkat ke lokasi kejadian siang tadi," kata Kepala Sub-Bagian Data, Informasi, dan Humas KNKT Anggo Anugoro, saat dihubungi Rabu (5/2).
ADVERTISEMENT

6 Korban Tewas Teridentifikasi

Kabid Dokkes Polda Jawa Barat, Kombes dr Nariyana, mengatakan korban berhasil teridentifikasi melalui pencocokan data ante mortem korban.
"Seluruh jenazah tersebut teridentifikasi berdasarkan sidik jari, data medis, dan properti yang melekat pada tubuh korban saat waktu kejadian," kata Nariyana kepada wartawan, Rabu (6/2).
"Lima berjenis kelamin laki-laki dan satu korban lainnya berjenis kelamin perempuan," tambahnya.
Berikut data korban tewas yang berhasil teridentifikasi:
ADVERTISEMENT
Dua korban tewas lainnya belum bisa teridentifikasi karena mengalami luka bakar 100 persen. Maka itu tim DVI akan melakukan tes DNA untuk memastikan identitas korban.
"Kondisi kedua korban tersebut alami luka bakar 100 persen. Saat ini tim DVI sudah mengambil sampel DNA dari jenazah itu dan keluarga korban, dan kita akan teruskan ke laboratorium Dokkes Polri yang ada di Jakarta untuk proses identifikasi," ujarnya.
"Jadi, identifikasi menggunakan DNA agar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," pungkasnya.