Fakta-fakta Palasik Pengisap Darah di Tapanuli Utara

23 Juni 2020 8:01 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Palasik ternak di Tapanuli Utara. Foto: Dok. ANTARANEWS
zoom-in-whitePerbesar
Palasik ternak di Tapanuli Utara. Foto: Dok. ANTARANEWS
ADVERTISEMENT
Warga Desa Pohan Tonga, Siborongborong, Tapanuli Utara, resah akibat kemunculan sosok pengisap darah atau palasik terhadap hewan ternak. Berdasarkan keterangan warga, palasik itu sudah membunuh ratusan hewan ternak.
ADVERTISEMENT
Sejumlah hewan ternak yang mati mulai dari ayam, bebek, hingga babi. Kepala Desa Pohan Tonga menyebut, kemunculan petaka ini sudah terjadi selama beberapa hari.
Hanya saja, masih belum bisa memastikan seperti apa sosok pengisap darah ternak tersebut.
Berikut kumparan rangkum beberapa informasi terkait dengan kemunculan palasik ini:
Cerita Warga Tapanuli Utara, 200 Ternaknya Jadi Korban Palasik Pengisap Darah
Seorang warga Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Siborongborong, Tapanuli Utara, Saut Simanjuntak, hanya bisa pasrah. Sekitar 200 anak bebek dan babi miliknya sudah mati.
Hewan ternaknya dimangsa oleh palasik sejak sebulan terakhir.
"Kejadiannya sejak sebulan lebih. Namun, masyarakat luas baru mengetahuinya pada minggu lalu, saat sejumlah ekor bebek, dan ayam, juga seekor ternak babi kembali dimangsa," kata Saut.
ADVERTISEMENT
Ia juga menuturkan, dalam sebulan terakhir, 1-2 ekor ternak jadi mangsa palasik. Semua hewan pun mati dalam kondisi yang sama, yakni luka pada bagian leher. Luka itu berupa tusukan di leher, bekas cakaran, dan sayatan memanjang pada bagian perut.
Ciri Palasik, Memiliki Lima Cakar
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Wilayah IV membeberkan ciri-ciri palasik. Sosok ini memiliki 5 cakar.
"Hasil penelitian sementara, dari jejak cakar yang tertancap, pemangsa memiliki lima cakar," kata Kepala Seksi BBKSDA Sumut Wilayah IV, Manigor Lumbantoruan.
Meski begitu, BBKSDA masih belum memastikan seperti apa jenis mahluk pengisap darah ini. Mereka masih menduga, sosok ini berjenis musang karena memangsa unggas.
ADVERTISEMENT
Tapi muncul juga dugaan bahwa sosok ini seperti beruang, yang mampu memangsa babi dengan bobot berat hingga puluhan kilo.
BBKSDA masih kesulitan dalam mengungkap kasus ini. Pasalnya, beberapa jejak yang tertinggal sudah mulai kabur.
Mangatur Hutasoit, warga setempat mengisahkan peristiwa ganjil atas kematian ratusan ternak milik warga Pargompulon, Desa Pohan Tonga. Foto: ANTARANEWS
Misteri Palasik Pengisap Darah Ternak: Angkat Beban 25 Kg dan Bengkokkan Besi
Ada hal-hal ganjil dari kemunculan palasik di Desa Pohan Tonga, Tapanuli Utara. Selain mengisap ternak, sosok ini juga mampu mengangkat seekor babi seberat 25 kilogram yang ditempatkan dalam sebuah kandang besi.
"Sungguh aneh, seekor ternak babi yang memiliki berat sekitar 25 Kg mampu diangkat dari kandang dan saya temukan mati dengan sejumlah luka tusukan di bagian leher dan sayatan memanjang di bagian perut," kata Saut Simanjuntak.
ADVERTISEMENT
Ia yakin, palasik lebih besar dari babi miliknya. Jika tidak, pemangsa tersebut tak mampu mengangkat babi tersebut dari kandangnya.
"Hingga saat ini, saya nggak tahu apa yang memangsa babi milik saya. Terdapat sejumlah tusukan, dan cakaran, serta sayatan pada bagian perut. Makhluk itu sepertinya hanya menghisap darah korbannya saja," ungkapnya.
Bupati Tapanuli Utara Adakan Sayembara 10 Juta Bagi yang Berhasil Tangkap Palasik
Misteri Palasik yang menewaskan ratusan ternak dalam sebulan terakhir di Desa Pogan Tonga, Tapanuli Utara belum terpecahkan. Ada spekulasi, bahwa sosok tersebut adalah makhluk mistis.
Bupati Tapanuli Utara pun sampai membuat sayembara, yang ditujukan bagi tim yang terdiri dari TNI, Polri, BKSDA dan institusinya untuk memburu palasik. Sekaligus, memecahkan spekulasi bahwa makhluk tersebut adalah sosok mistis.
ADVERTISEMENT
"Hadiahnya Rp10 juta, ya biar semangat regu-regu juga untuk membuktikan kebenaran bahwa apakah itu mistis apakah itu nyata? Dengan sayembara ini semua pihak jadi berperan aktif,” kata Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan.
Tim bentukan Nikson pun sudah memburu Palasik selama 2 Minggu di lapangan. Tetapi belum membuahkan hasil.
*****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.