Fakta-fakta Pasien Corona di RSUD Pasar Minggu Mengamuk Tak Dapat Kamar

25 Juni 2021 7:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSUD Pasar Minggu, Jakarta.  Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
RSUD Pasar Minggu, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang pasien corona di RSUD Pasar Minggu mengamuk dan menyerang petugas. Dokter dan satpam sampai harus memegangi pasien agar amuknya mereda.
ADVERTISEMENT
Usai viral kepolisian melakukan penyelidikan. Pihak rumah sakit juga menyampaikan klarifikasi atas kejadian itu.
Sejumlah fakta terungkap dari dua sumber tersebut. Berikut kumparan merangkumnya:

Pasien Masuk IGD 18 Juni, Mengamuk 19 Juni

Direktur RSUD Pasar Minggu dr Yudi Amiarno mengatakan pasien datang ke IGD RSUD Pasar Minggu dengan membawa hasil swab PCR rontgen positif COVID-19 pada 18 Juni 2021 pukul 10.00 WIB. Tim triase melakukan asesmen pasien dan memindahkan ke ruang transit pada pukul 14.00 WIB.
Saat itu ruang transit IGD sedang penuh.
Keesokan paginya pada 19 Juni 2021 pukul 09.00 WIB pasien mengamuk seperti yang ada di video.

Menyerang Secara Verbal dan Motorik

dr Yudi mengatakan dokter saat itu telah berusaha menenangkan pasien dengan memberikan edukasi. Tapi pasien tidak mau dengar dan tetap mengamuk.
ADVERTISEMENT
"Petugas berusaha menenangkan pasien dengan melakukan edukasi namun pasien tetap tidak kooperatif dan tetap berusaha menyerang petugas sehingga dokter memanggil petugas keamanan untuk membantu menenangkan pasien," kata Yudi.

Alasan Satpam Tak Pakai APD

Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di RSDC, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
Dalam video yang beredar terlihat dua orang satpam membantu menolong untuk menenangkan pasien. Namun, keduanya tidak mengenakan APD layaknya dokter yang bertugas padahal pasien itu positif corona dan lokasinya masuk zona merah.
dr Yudi menjelaskan saat itu satpam rumah sakit sebenarnya berada di luar zona merah. Karena keadaan darurat tersebut akhirnya petugas masuk ke zona merah tanpa sempat mengenakan APD untuk membantu menenangkan pasien.

Pasien Dilumpuhkan dengan Alat Listrik

dr Yudi mengatakan amukan pasien dapat mereda setelah petugas melumpuhkan dengan alat listrik. Namun dia tidak menjelaskan langkah selanjutnya yang diambil oleh pihak rumah sakit terhadap pasien tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pasien dilakukan viksasi dengan bantuan alat listrik. Penyerangan menyebabkan hazmat dokter jaga saat itu sobek, sehingga dokter harus segera mengganti hazmat," kata Yudi.

Alasan Pasien Mengamuk

Petugas mengemudikan bus sekolah usai mengantar pasien COVID-19 dengan kategori OtG di Graha Wisata Ragunan, Kebagusan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/6/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Kapolsek Cilandak Kompol Bambang Handoko yang melakukan penyelidikan mengatakan pasien mengamuk lantaran tidak mendapatkan kamar perawatan.
"Dikatakan kondisi RSUD Pasar Minggu saat ini sudah penuh tidak ada tempat lagi dan saat itu masuk pasien yang positif COVID. Mereka mengamuk karena mereka menginginkan kamar dengan segera sehingga terjadilah seperti orang untuk melarikan diri," ujar Handoko.

Satpam Terpapar Corona

Kompol Handoko mengatakan berdasarkan informasi satpam yang ikut membantu menenangkan pasien terpapar virus corona.
"Menurut informasi kapuskes, satpam itu sudah terpapar COVID," kata Handoko.