Fakta-fakta Pecahnya Bentrokan Warga di Maluku Tenggara

14 November 2022 8:56 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah terbakar buntut bentrokan antar kelompok warga di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Sabtu (12/11/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah terbakar buntut bentrokan antar kelompok warga di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Sabtu (12/11/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga Desa Elat dan Desa Bombai, Kecamatan Kei Besar, Maluku Tenggara, Maluku, kembali terlibat bentrok pada Sabtu (12/11) pagi. Ini bukan kali pertama dua desa itu bertikai, pada 6 Oktober lalu mereka juga terlibat bentrok.
ADVERTISEMENT
"Akibat bentrokan tersebut terjadi korban terluka akibat kena panah di kedua belah pihak maupun ada aparat kepolisian satu dari Brimob dan satu dari Polres Maluku Tenggara mengalami luka," papar Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. M. Roem Ohoirat kepada wartawan di Mapolda Maluku, Ambon.
Rumah warga hingga fasilitas umum juga ikut rusak akibat bentrokan tersebut. Beberapa bahkan ada yang dibakar oleh para pelaku.
"Ada beberapa rumah kemudian ada bangunan sekolah SMP dan SMA Kei Besar tadi juga sempat dilakukan perusakan dan pembakaran," ungkapnya.

Penyebab Bentrokan di Maluku Tenggara

Kondisi rumah terbakar buntut bentrokan antar kelompok warga di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Sabtu (12/11/2022). Foto: Dok. Istimewa
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. M. Roem Ohoirat mengatakan bentrokan terjadi karena adanya upaya pemasangan sasi atau larangan adat di perbatasan Desa Elat.
ADVERTISEMENT
"Pemicunya ada upaya dari masyarakat Desa Bombai dan Ngurdu datang memasang sasi atau di daerah ini disebut larangan adat di perbatasan tersebut (dengan Desa Elat) karena mereka mengeklaim wilayah tersebut adalah wilayah mereka. Hal ini tidak diterima oleh kelompok dari Desa Elat sehingga terjadi konsentrasi massa dan di antara kedua belah pihak terjadi saling serang menyerang," bebernya.

Korban Dalam Bentrokan

Dua personel Brimob terluka saat berusaha menghalau bentrokan antar kelompok warga di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Foto: Dok. Istimewa
Dalam bentrokan tersebut dua orang anggota Brimob turut menjadi korban. Mereka yang tengah bertugas untuk menghalau massa, terkena anak panah.
Dari video yang beredar terlihat jelas, anak panah masih menempel di salah satu kaki anggota Brimob. Dengan jalan terpincang-pincang anggota Brimob itu masih tetap berusaha menghalau warga untuk segera mundur.
ADVERTISEMENT
Terlihat juga personel Brimob lainnya ikut membantu mengusir warga. Kelompok warga pun berangsur-angsur pergi.
"Mundur. mundur. mundur sudah," kata anggota Brimob itu.
Kabid Humas Polda Maluku, M. Roem Ohoirat. Foto: Dok. Istimewa
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Roem Ohoirat mengatakan anggota polisi yang terluka satu dievakuasi ke Tual dan satu diobati di Puskesmas Elat.
Adapun jumlah korban dalam peristiwa ini yakni, 2 orang tewas dan 34 orang luka-luka.

Aktivitas Warga Masih Lumpuh

Situasi pasca bentrokan warga Desa Elat dan Bombai, di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Minggu (13/11/2022). Foto: Dok. Istimewa
Meski bentrokan terjadi pada Sabtu (12/11) pagi, aktivitas warga masih belum normal pada Minggu (13/11). Warga memilih tidak beraktivitas di luar rumah.
Di Desa Elat terlihat aktivitas perekonomian lumpuh karena pertokoan di Pasar Elat ditutup.
"Warga memilih tidak beraktivitas di luar rumah, toko-toko di Elat tutup," kata warga setempat, Aladin, kepada kumparan Minggu (13/11).
ADVERTISEMENT
Ia juga menjelaskan, puing-puing bekas bentrokan masih terlihat di berserakan di sekitaran lokasi kejadian.
Situasi pasca bentrokan warga Desa Elat dan Bombai, di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Minggu (13/11/2022). Foto: Dok. Istimewa
Ada sepeda motor yang sudah terbakar, mobil polisi yang rusak hingga barikade yang dibuat saat bentrokan.
Aparat juga masih berjaga di sekitar lokasi. Di perbatasan kedua desa dijaga ketat aparat keamanan dan akses keluar masuk antara kedua desa ditutup sementara.

Masjid Tidak Dibakar

Berdasarkan rilis resmi Polda Maluku, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kei Besar, H. Sulaiman Uar, membantah informasi masjid di Elat yang dibakar. Sulaiman dengan tegas menyebut kabar itu hoaks.
"Itu informasi provokator. Semua masjid di Elat sampai Wakol itu utuh, tidak terbakar. Itu hoaks," kata Sulaiman saat dihubungi pada Sabtu (12/11) malam.
ADVERTISEMENT
Sulaiman menyebut, saat ini kondisi aman terkendali.
"Kondisi sementara aman terkendali," katanya.